PALUTA (Kepri.co.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Paluta), keroyokan menurunkan stunting sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Sebagaimana diketahui, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu lama.
Baca Juga: https://kepri.co.id/17/06/2023/majukan-umkm-dan-budaya-pemkab-paluta-perkenalkan-sirup-balakka/
Anak stunting, lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya, memiliki keterlambatan dalam berpikir, hampir 50 persen kasus stunting tercipta dari kehamilan.
“Upaya percepatan penurunan stunting perlu menyasar penyebab langsung dan tidak langsung, melalui pendekatan menyeluruh,” ujar Bupati Paluta, Andar Amin Harahap SSTP MSi pada acara rembuk stunting di Aula Serbaguna Kantor Bupati Paluta, Rabu (21/6/2023).

Bupati mengajak bersama-sama berkomitmen, menurunkan stunting di Kabupaten Paluta dengan melakukan perbaikan di segala sisi.
“Melalui program strategi yang terintegrasi demi terwujudnya visi misi Pemkab Paluta yang beriman, cerdas, maju, dan beradat,” terang Bupati.
Rembuk stunting ini, digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemkab Paluta.
Rembuk ini, untuk mendeklarasikan dan membangun komitmen Pemkab Paluta, dalam pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting. Serta melakukan sosialisasi Bapak Anak Asuh Stunting (BAAS) di Kabupaten Paluta.
“Kemudian menyampaikan hasil analisis masing-masing organisasi perangkat daerah Pemkab Paluta, telah diinput pada website pembangunan daerah Kementerian Dalam Negeri,” ujar Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Hasbullah Harahap SSos MM.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara melalui Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Yusrizal Batubara SSos, menyampaikan, perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan pra-hamil, merupakan program strategis meningkatkan kualitas SDM generasi ke depan.
“Kedaruratan dampak stunting terhadap kualitas SDM Indonesia, perbaikan pengetahuan yang esensial tentang gizi dan kesehatan perlu dilakukan secara sistematis dan luas. Mencakup berbagai kelompok target, serta dilakukan secara masif dan berulang,” ujar Yusrizal.
Dalam rembuk stunting ini, Bupati Paluta memberikan bantuan Baznas yaitu, bantuan stunting 120 kepala keluarga (KK) masing-masing Rp300 ribu.
Bantuan kebakaran satu orang nominal Rp5 juta. Bantuan biaya hidup tunanetra dan mitra tiga bulan untuk 39 orang, masing-masing Rp900 ribu.
Bantuan modal usaha tiga orang dengan nominal masing-masing Rp1 juta. Bantuan kursi roda satu orang, senilai Rp3 juta.
Bantuan berobat dua orang dengan nominal Rp1,5 juta. Bantuan siswa berprestasi 28 orang, nominal Rp15 juta.
Pantauan media, turut hadir pada kegiatan ini Bupati Paluta Andar Amin Harahap SSTP MSi, Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara diwakili Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatera Utara Yusrizal Batubara, S.Sos.
Hadir juga Kajari Paluta Hartam Ediyanto SH MHum, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paluta Drs Safiruddin Harahap MPd, Pabung 0212/TS Mayor Inf Takbir Dahalu.
Berikutnya Sekretaris Daerah Kabupaten Paluta Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan SSTP MM, para asisten dan staf ahli, pimpinan OPD Pemkab Paluta.
Turut hadir juga Camat se-Kabupaten Paluta, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Paluta Ny Ade Aan Rostiani Andar Amin Harahap.
Seterusnya Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Paluta Ny Sefti Helida Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Paluta, serta tamu undangan lainnya. (roji)