BATAM (Kepri.co.id) – Pengembangan Kota Batam selama tiga tahun terakhir, secara masif ditata dan dikembangkan baik dari sisi darat, laut, maupun sisi bandar udara.
Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan ketahanan infrastruktur Batam, hingga 2028 mendatang.
Baca Juga: Rudi Tinjau Pohon Kayu Jati Emas, Mayoritas Tumbuh Baik
Salah satu yang menjadi konsen Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yaitu pembangunan dan pelebaran jalan.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan, pelebaran jalan yang dilakukan BP Batam, untuk meningkatan kinerja jalan. Sehingga, dapat mengakomodir mobilitas dan aksesibilitas kendaraan hingga jangka panjang.
“Kapasitas jalan kita harus cukup melayani. Melayani siapa? Yakni pengguna jalan, baik kendaraan berat bagi industri dan masyarakat tentunya. Sehingga, jalan harus dikondisikan agar nyaman bagi pemakai jalan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, Kepala BP Batam jauh-jauh hari telah memikirkan upaya rehabilitasi atau peningkatan pelayanan ruas-ruas jalan di Batam.
Misalnya, pekerjaan pelebaran jalan koridor utama dari arah dan ke Bandara, yang saat ini tengah proses pengerjaan.
“Sebelumnya, estimasi 4 sampai 5 lajur masing-masing. Namun, dengan pertimbangan proyeksi Batam ke depan, jalan akan dibuat 6 lajur,” kata Tuty.
Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan pembangunan yang ada harus berwawasan lingkungan.
Sehingga, ditargetkan Kota Batam dapat terus berkembang secara infrastruktur, sebagai Kota Baru yang modern namun tetap hijau dan asri.
Ditanya perihal perkembangan pohon jati emas, ia mengatakan, pelebaran yang ada tidak akan menghambat program penghijauan Batam, dengan penanaman pohon jati emas yang telah dimulai sejak akhir November 2022.
“Program penghijauan, kami pastikan tidak akan terganggu. Untuk mereduksi risiko kerusakan, pohon akan dipindah pada titik yang sesuai,” ujar Tuty
Mengantisipasi apabila terdapat kerusakan pada proses pengerjaan jalan, ungkap Tuty, BP Batam sudah menyiapkan 12.000 pohon jati emas yang sehat, saat ini direhab di Sei Temiang.
Pihaknya telah mempersiapkan jati emas yang direhabilitasi di Sei Temiang dan tumbuh dengan subur, sehingga siap dilakukan pemindahan.
Tuty menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang terlibat, dalam pengadaan pohon jati emas ini.
Pihaknya memastikan, BP Batam akan bertanggung jawab terhadap pohon jati emas ini, sebagai komitmen terhadap penghijauan Kota Batam.
“Para pengusaha yang telah berpartisipasi dalam program ini tidak perlu khawatir, BP Batam akan bertanggung jawab agar pohon jati emas dapat terus tumbuh dengan baik,” kata Tuty.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Kawasan BP Batam, Ponco Subekti, mengatakan, pelebaran jalan hingga enam lajur diperlukan, seiring kebutuhan layanan traffic jalan di Batam hingga 2028, diproyeksikan akan mengalami peningkatan.
Menurutnya, dengan adanya peningkatan pelayanan dan traffic di Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Batuampar, diperlukan kapasitas hingga enam lajur pada ruas Jaringan Jalan Primer di Batam, guna menjaga tingkat pelayanan jalan/ level of service A.
“Dalam rencana awal jumlah lajur cepat sebanyak lima lajur, namun mengingat kondisi dengan traffic forecast di Hang Nadim dan Pelabuhan Batuampar, perlu disiapkan ruang untuk pelebaran lajur cepat menjadi enam lajur,” ujar Ponco yang baru saja dilantik.
Ia mengatakan, peningkatan dan penambahan prasarana jalan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan arus lalu-lintas yang semakin meningkat.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Jalan Arteri, Rudi Ingatkan Kontraktor Kerja Tepat Waktu
“Semakin baik prasarana jalan, diharapkan distribusi barang ataupun jasa dapat berjalan dengan baik. Perbaikan kondisi ini, pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.” pungkas Ponco.
Selanjutnya, Kasubdit Pembangunan Fasilitas Wisata dan Lingkungan Hidup BP Batam, Wulung Dahana, mengatakan, sebanyak 12.000 pohon jati emas telah direhabilitasi di Sei Temiyang dan tumbuh subur.
“BP Batam telah menyiapkan 12 ribu pohon jati emas baru, yang telah direhabilitasi di Sei Temiang. Tinggal menunggu waktu yang tepat. Semua yang ada di sana, tumbuh dengan sangat baik.” Kata Wulung.
Hal ini sejalan dengan visi BP Batam yang telah dicanangkan, Kota Batam dikembangkan menjadi daerah investasi yang semakin maju, modern, dan berwawasan lingkungan. (asa)