Hampir 100 Persen Pelaku Terorisme Berpaham Takfiri

Gus Islah mengisi acara ngaji kebangsaan digagas Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sagulung, Kota Batam di Masjid At Taqwa Sagulung. (F. asa)

BATAM (Kepri.co.id) – Dari seribuan pelaku terorisme yang tertangkap di Indonesia, hampir 100 persen pelakunya berpaham takfiri.

“Paham takfiri ini, ingin menyama-nyamakan dengan pemahamannya. Kalau tak sepaham, menuduh yang tak sepaham dengannya itu dengan tuduhan kafir,” ujar KH Dr Islah Bahrawi MA di Masjid At Taqwa Perum Graha Nusa Sei Langkai, Sagulung, Kota Batam, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga: Antisipasi Bom Bunuh Diri, Majelis Dzikir Rijalul Ansor Undang Tim Ahli Penanggulangan Terorisme

Islah Bahrawi yang dikenal dengan sebutan Gus Islah, merupakan Tim Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme Mabes Polri.

Ceramah Gus Islah di Batam, merupakan rangkaian road show haul Gus Dur ke-13 di Provinsi Kepulauan Riau dari 16 hingga 21 Desember 2022.

Gus Islah disambut hangat dan antusias oleh Banser NU Kota Batam, sesat sebelum acara ngaji kebangsaan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Minggu (18/12/2022). (F. asa)

Road show ini atas undangan Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Provinsi Kepri, Umar Faruq yang juga Ketua Ikatan Keluarga Madura.

Kelompok pemahaman takfiri, lanjut Gus Islah, mengendarai agama untuk melegalkan pembunuhan. Kemudian, pemahaman takfiri ingin menyamakan satu agama.

Kelompok pemahaman takfiri, ujar Gus Islah, merupakan program adudomba dari pihak transnasional yang ingin menghancurkan persatuan Islam.

Kelompok transnasional ini, ujar Gus Islah, mengajarkan Indonesia sebagai medan jihad dan menganggap pemerintah sebagai thogut.

“Padahal, Islam ini agama rahmat dan kemanusiaan. Perbedaan merupakan sunnatullah, itu kehendak Allah SWT. Pemahaman takfiri ini ingin mengikis Nahdlatul Ulama (NU) dari dalam,” ungkap Gus Islah.

Sebagai Tim Ahli Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme Mabes Polri, kata Gus Islah, dirinya mempunyai data dan berani bersumpah, bahwa hampir 100 persen pelaku terorisme orang yang mengaku Islam.

“Makanya saya hadir untuk menyadarkan dari dalam. Supaya mawas diri terhadap paham takfiri. Khususnya ibu-ibu, harus ditingkatkan ilmu syariatnya. Sebab, banyak yang terpapar paham takfiri ini, akibat dipengaruhi istri atau keluarganya,” ujar Gus Islah.

Sementara itu, Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Provinsi Kepri, Umar Faruq, mengungkapkan, sengaja mengundang Gus Islah ke Batam, selain rangkaian road show haul ke-13 Gus Dur, sekaligus sumbangsih atas hari ulang tahun (HUT) ke-193 Kota Batam.

Baca Juga: Gus Islah Road Show Sambut Haul ke-13 Gus Dur di Kepri

“Batam yang sudah aman, nyaman, kondusif, dan ramah jangan sampai tercabik oleh kelompok transnasional berpaham takfiri,” ujar Gus Far sapaan Umar Faruq.

Tujuan akhir dari road show haul ke-13 Gus Dur ini, kata Gus Far, Islam bersatu dan Indonesia wajib damai. “Karena kita di Batam, menciptakan Batam yang aman, damai, nyaman, dan ramah. Sekaligus kita meriahkan HUT ke-193 Kota Batam,” ujar Gus Far.

Gus Islah foto bersama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sagulung Kota Batam usai pelaksanaan ngaji kebangsaan di Masjid At Taqwa Sagulung, Kota Batam, Minggu (18/12/2022). (F. asa)

Ngaji kebangsaan di Masjid At Taqwa di Perum Graha Nusa Sei Langkai, Sagulung, Kota Batam ini, atas undangan Gusdurian Kota Batam yang dipelopori oleh Dwi Suryo Putro yang juga Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Batam.

“Gus Dur adalah bapak bangsa yang harus kita teladani, pemikiran, wawasan dan pastinya sebagai penyebar Islam rahmatan lil alamin,” ujar aktivis NU Jawa Timur, yang pernah dekat dengan Gus Dur ini. (asa)