BATAM (Kepri.co.id) – Buntut bom bunuh diri yang diduga dilakukan mantan teroris di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) silam, mengundang berbagai pihak melakukan antisipasi dini mencegah terorisme dan radikalisme.
“Kita ingin Batam yang sudah aman, damai, tentram, dan nyaman jangan sampai ternodai tindakan terorisme dan radikalisme. Itu sebabnya, kita undang KH Dr Islah Bahrawi MA atau yang dikenal Gus Islah ke Batam,” ujar Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Kepri yang juga Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Kepri, Umar Faruq di Batam Centre, Selasa (13/12/2022) malam.
Baca Juga: Warga Madura Meninggal di Singapura, Pihak Keluarga Terima Kasih Bantuan Forkom Sejatim
Gus Islah, lanjut Gus Far sapaan Umar Faruq, adalah Direktur Eksekutif Moderasi Beragama Indonesia atau Jaringan Moderasi Beragama Indonesia, sekaligus salah satu tim ahli Mabes Polri bidang penanggulangan radikalisme dan terorisme.
“Insya Allah Beliau akan hadir di Kota Batam, memberi pencerahan bagaimana umat ini tidak terkontaminasi pemikian-pemikiran radikalisme, apalagi sampai terbentuk pemikiran-pemikiran cenderung kepada terorisme,” ujar Gus Far yang menyatakan, mengundang Gus Islah merupakan inisiatif dirinya sendiri.
Gus Islah, papar Gus Far, tanggal 16 sampai 21 Desember 2022 keliling di Batam. Pada Jumat (16/12/2022) pagi, Gus Islah terbang dari Jakarta ke Batam. Selanjutnya, mengisi ceraham di salah satu masjid di Kota Batam.
Besoknya, Sabtu (17/12/2022) mengisi ceramah sebagai dosen tamu di Nannyang University Singapura.
Agenda Gus Islah karena orang sibuk sebagai salah satu tim ahli Mabes Polri, di bidang penanggulangan terorisme dan radikalisme beliau itu jadwalnya cukup padat.
Cuma, aku Gus Far, dirinya meminta dengan segala hormat Gus Islah berkenan bisa memberi pencerahan atau datang ke Kota Batam.
“Kita harus bersyukur, Beliau bisa meluangkan waktu ke Batam. Beliau biasanya sibuk ke Inggris, Singapura, dan sekarang lagi “menangani” bom bunuh diri di Mapolsek Ataka Ahyar di Bandung. Gus Islah ke Batam, keinginan pihak aktivis anti radikalisme, terorisme yang berafiliasi jamiah Nahdlatul Ulama di Provinsi Kepri,” ujar Gus Far.
Agenda Gus Islah di Batam, kata Gus Far, mengalir saja dalam arti tidak terlalu kaku atau terlalu protokoler.
“Beliau mau siapa saja yang mengundang, siapa saja ingin diskusi, ingin bertanya, beliau welcome saja. Artinya, ini murni tidak ada misi lain. Artinya, tidak ada misi karena hampir Natal atau Tahun Baru atau hal-hal yang lain,” ungkap Gus Far.
Setelah itu, masih Gus Far, banyak agenda lainnya di Kota Batma termasuk kuliah umum di kampus-kampus di Kota Batam. Radikalisme di Batam, kata Gus Far, masih belum dikategorikan lampu merah atau darurat.
Baca Juga: Ini Harapan Ikama 4 Kabupaten untuk Mubes 2 Forkom Sejatim
“Cuma, kita perlu mengantisipasi karena ingin hidup aman, nyaman, menjaga kedamaian, dan menjaga kebhinekaan. Kita ketahui, Batam ini sendiri adalah replika Indonesia dari semua suku, agama, aliran, kumpul di Kota Batam,” jelas Gus Far.
Menurut Umar Faruq, penanggulangan dini tidak salah dalam arti memberikan wejangan-wejangan, masukan-masukan untuk kemudian bersilaturahmi, berkomunikasi, berdialog, lebih-lebih untuk memberikan pencerahan kepada umat yang ada di Kota Batam.
“Sebagai generasi muda bangsa, saya ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara. Kebetulan saja saya Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Kepulauan Riau, yang juga Ketua Ikama Kepulauan Riau. Sebab, ini inisiatif pribadi saya acara ini,” ungkap Gus Far.
Untuk itu, kata Gus Far, ayo kita sukseskan bersama-sama kedatangan Dr Islah Basrawi MA beliau. “Oleh karena itu, saya mengajak kepada lapisan masyarakat baik itu sesama Islam, organisasi lainnya, maupun saudara kita seiman saya ajak juga. Sebab, radikalisme itu tidak memandang suku, agama, aliran tertentu. Kita perlu mengatisipasi dini,” pungkas Gus Far. (asa)