BATAM (Kepri.co.id) – Setelah hujan deras yang mengguyur Kota Batam beberapa waktu lalu, kualitas air baku di Waduk Seiharapan mengalami penurunan.
Hal ini berdampak pada gangguan sistem produksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seiharapan.
Baca Juga: Atasi Kebutuhan Air Stres Area, BP Batam Bangun Tower Air hingga Pasang IPA Baru di Seiharapan
General Manajer Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hilir, Djohan Effendy, mengungkapkan, saat ini, Badan Usaha (BU) SPAM Badan Pengusahaan (BP) Batam sedang berkoordinasi dengan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir, untuk memaksimalkan produksi air di IPA Seiharapan.
“Ini adalah situasi yang tidak terduga. Kami dari BU SPAM BP Batam, berkomitmen meningkatkan produksi air. Saat ini, produksi air sudah mulai berjalan kembali dan akan kembali normal secara bertahap,” jelas Djohan, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Perbaikan Gangguan Kelistrikan Selesai, Air Kembali Normal Bertahap
Sementara itu, Direktur PT Air Batam Hulu – Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno, menjelaskan, penurunan kualitas air baku di Waduk Seiharapan disebabkan curah hujan yang tinggi, menyebabkan lumpur dari daerah tangkapan air mengalir ke waduk.
“Saat ini, kondisi waduk sudah mulai membaik, dengan tingkat kekeruhan antara 4-11 NTU, jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya yang mencapai 225 NTU,” terangnya.
Baca Juga: BP Batam Tambah IPA Baru 10 Liter per Detik, Atasi Daerah Stres Area Sekupang
Mujiaman menambahkan, IPA Seiharapan telah kembali dioperasikan secara bertahap sejak Selasa (14/1/2025) pagi, setelah proses flushing dilakukan dan air hasil produksi memenuhi standar yang ditetapkan.
Hingga Kamis (16/1/2025), kualitas air baku di Waduk Seiharapan terus menunjukkan perbaikan, dengan kapasitas produksi mencapai 85 persen. “Kami akan terus meningkatkan produksi secara bertahap, hingga kembali normal seperti sebelumnya,” tegas Muji.
Baca Juga: Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak, Rudi Prioritaskan Persoalan Air
Namun, Mujiaman juga mengingatkan, pelanggan di daerah tinggi masih dalam proses pemulihan.
Untuk pelanggan yang belum terjangkau melalui sistem perpipaan, pihaknya tetap menyediakan layanan pengiriman air menggunakan truk tangki. “Kami akan terus memantau dan memastikan kebutuhan air pelanggan terpenuhi,” pungkasnya. (amr)