BATAM (Kepri co.id) – Dua instalasi pengolahan air (IPA) berukuran masing-masing 10 liter per detik (lpd) akan segera diinstalasi di Waduk Seiharapan. Sehingga, totalnya ada tambahan 20 lpd untuk di daerah stress area Sekupang.
Kedua IPA tersebut, sebagai solusi menengah dari Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) Badan Pengusahaan (BP) Batam, untuk mengatasi persoalan distribusi air ke daerah stres area Sekupang.
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano, mengungkapkan, pembangunan dua IPA tersebut merupakan komitmen BP Batam memaksimalkan layanan air bersih bagi masyarakat Kota Batam. Sebagaimana hal ini merupakan komitmen dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Agar pemasangan dua IPA itu selesai tepat waktu, Denny menyempatkan diri meninjau ke lokasi perakitan IPA di kawasan Batuampar, Kamis (22/6/2023).
“Ini untuk mengatasi daerah stres area kawasan Tanjungriau, Patam, Tiban, dan Tanjunguma,” katanya.
Denny melanjutkan, proses pembuatan IPA 20 lpd itu sudah berjalan di atas 50 persen. Denny menargetkan, IPA 20 lpd ini bisa beroperasi dalam dua bulan ke depan.
Tidak hanya itu, dalam dua minggu ke depan BU SPAM, membangun pondasi untuk lokasi IPA yang akan diinstalasi tersebut, sekaligus pengaliran distribusinya.
“Ini program jangka menengah. Bukan jangka panjang. Tapi, ini sudah bisa untuk mengatasi persoalan sementara waktu. 20 lpd itu kalau untuk sambungan rumah, bisa setara dengan 2.000 sambungan,” tuturnya.
Di samping penambahan dua IPA baru, BU SPAM BP Batam akan melakukan penambahan instalasi pipa baru ke arah Patam.
Jika tidak dilakukan penguatan pipa, kata Denny, akan menjadi pekerjaan sia-sia penambahan dua IPA tersebut.
“Kalau kita dorong ke pipa yang kecil tidak akan menampung, jadi kita dorong dengan perkuatan pipa sebesar 6 inci ke arah Patam kurang lebih 4 kilometer. Kita pasang instalasi pipa ke situ, yang sudah ada kita tambah. Itu bisa menjangkau sampai Patam, Tanjungpinggir, daerah CGM, dan sekitarnya,” katanya.
Selanjutnya, BU SPAM juga menambah satu unit pengolah air dengan sistem ultrafiltrasi. Pengolah air ini bisa langsung memfiltrasi air, tanpa proses yang panjang.
Adapun ultrafiltrasi yang akan dipasang nanti berkapasitas 20 lpd, yang juga bisa menangani 2.000 sambungan rumah di kawasan Tanjungriau, Patam, Tiban, Tanjungpinggir, dan lainnya.
“Butuh waktu kurang lebih tiga minggu untuk setting ini. Setelah itu langsung bisa produksi. Walaupun belum terasa maksimal, tapi ini solusi terbaik yang disiapkan. Karena baru terasa maksimal, setelah kita menambah perkuatan pipa. Paling tidak, yang kita kerjakan saat ini bisa menambah airnya,” imbuhnya. (asa)