Tonjolkan Kearifan Lokal Melayu, Ansar Paparkan Kesiapan GTRA Summit 2023

Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq menjadi nara sumber talk show Road To GTRA Summit 2023 yang disiarkan JPM TV, Jumat (7/7/2023). (F. dok humas pemprov kepri)

KARIMUN (Kepri.co.id) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H Ansar Ahmad dan Bupati Karimun Aunur Rafiq pembicara dalam talk show Road To GTRA Summit 2023 yang disiarkan JPM TV, Jumat (7/7/2023).

Talkshow ini mengangkat tema “Transformasi Reforma Agraria: Sinergi Kebijakan Dalam Mewujudkan Kepastian Hukum, Kemudahan Investasi dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Baca Juga: Rancang Presiden Datang, Gubernur Ansar Pimpin Rapat Persiapan Summit GTRA

Selain Gubernur Ansar dan Aunur Rafiq, hadir juga Drs Dalu Agung Dramawan selaku Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN dalam talkshow yang dipandu Putri Amini dan Ratih Aulia ini.

Gubernur Ansar menyebutkan, melalui GTRA Summit Karimun 2023 ini, Indonesia akan melihat bagaimana kesiapan dan kesanggupan Karimun sebagai tuan rumah menonjolkan kearifan lokal masyarakat pesisir Melayu.

Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad. (F. dok humas pemprov kepri)

“Selain itu, melalui kegiatan ini yang melibatkan Kementerian ATR/BPN, Pemprov dan Pemda, menjadi salah satu kolaborasi kerja nyata yang diharapkan bisa menjadi contoh dalam menyelesaikan setiap permasalahan masyarakat, melalui program reforma agraria,” ujar Ansar.

GTRA Summit Road to Karimun 2023 memiliki tema ‘Transformasi Reforma Agraria, Mewujudkan Kepastian Hukum,
Keberlanjutan Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat’, dimana ada empat isu penting yang akan diangkat.

Untuk menyelesaikan empat isu tersebut, GTRA Summit 2023 berperan sebagai wadah memfasilitasi, mengintegrasikan, serta memadukan kebijakan-kebijakan pertanahan antar kementerian/ lembaga dan Pemerintah Provinsi juga Pemerintah Daerah menyukseskan reforma agraria yang outputnya dapat dirasakan/ diterima masyarakat.

“Untuk mendukung acara GTRA Summit pada Agustus mendatang, target sertifikasi yang akan diselesaikan di Provinsi Kepri ialah sebanyak ± 10.000 sertifikat yang berasal dari redistribusi tanah, PTSL, dan permukiman di wilayah pesisir. Namun, penyerahan secara simbolis di Karimun sebanyak 2.035 sertifikat,” ujar Ansar.

Selain itu, juga akan diberikan sertifikat kawasan cagar budaya Pulau Penyengat. Ini semua merupakan bentuk kerja nyata dari hasil integrasi dan koordinasi lintas sektor, untuk percepatan pelaksanaan Program Strategis Nasional (PSN) Reforma Agraria yang ada di Provinsi Kepri untuk menciptakan keselarasan pelaksanaan teknis antara tata ruang dengan penataan aset.

Reforma agraria menjadi salah satu nawacita yang digagas Presiden Joko Widodo, sebagai tujuan dari pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Reforma sgraria menjadi instrumen Presiden Jokowi untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan mempersempit kesenjangan sosial ekonomi.

“Hal ini dirasakan langsung terkhusus di Provinsi Kepri. Dengan adanya program reforma agraria ini, sudah banyak lahan/ tanah masyarakat yang disertifikatkan, untuk memberikan kepastian hukum atas lahan/ tanah yang mereka miliki. Jadi, pelaksanaan reforma agraria, melalui GTRA Summit ini memiliki dampak yang luas di Provinsi Kepri,” tutup Gubernur Ansar. (hen)