BATAM (Kepri.co.id) – Sejumlah konsumen Apartemen Pollux Habibie mengadu ke DPRD Kota Batam, mengeluhkan fasilitas yang dijanjikan manajemen Apartemen Pollux Habibie, saat mereka membeli unit di apartemen tersebut.
Salah seorang konsumen apartemen Pollux Habibie, Nika Astaga, mengatakan, hampir semua kewajiban para konsumen sudah dipenuhi, namun fasilitas yang dijanjikan belum semua terpenuhi.
Baca Juga: Sebagian Sudah Dibayar, Tuntutan Komisi Mantan Karyawan Pollux Habibie
Tidak hanya itu, katanya, pihak manajemen juga mengancam konsumen, bila tidak membayar kewajiban maintenance seperti listrik dan lainnya, pihak manajemen akan memutus aliran listrik.
“Apa yang dijanjikan mereka tidak terpenuhi, ini semacam beli kucing dalam karung,” tegas Nika Astaga saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPRD Batam, Rabu (8/2/2023) sore.
Dia meminta, apabila nanti dilakukan RDP lanjutan, pihaknya meminta DPRD Batam menghadirkan pihak kepolisian dan perlindungan konsumen.
“Kalau ada pihak kepolisian hadir, ini akan ada penjelasan, kalau ini ada unsur penipuan, akan ada pidananya. Kita akan ke sana,” jelas Nika Astaga, yang juga pengelola pelabuhan internasional Batam Center ini.
Senada, Edi Romawi, konsumen pemilik di tower dua Pollux Habibie, juga ikut mempertanyakan dengan pihak manajemen. Baginya, tidak menolak apa yang menjadi kewajiban.
Namun, hal tersebut harus dibarengi hak yang diberikan manajemen. Tidak hanya fasilitas, kebocoran juga terjadi di beberapa unit di saat turun hujan, sehingga hal tersebut menjadi kerugian bagi konsumen.
“Kalau fasilitas ada, Kami siap bayar kewajiban Kami. Seperti saya, ada kewajiban sebesar Rp900 ribu per bulan, bahkan saya sempat nunggak hingga Rp12 juta, tapi sudah saya lunasi. Seharusnya, apa yang menjadi hak Kami dipenuhi manajemen,” katanya.
Direktur Utama PT Pollux Barelang Megasuperblok, Yanto Zefania, meluruskan, tidak semua yang dikeluhkan konsumen benar.
Sebab, manajemen Pollux Habibie tetap berkomitmen memenuhi apa yang telah dijanjikan.
Hanya saja dampak, Covid-19 kemarin membuat keuangan semua sektor termasuk Pollux Habibie terpukul. Sehingga, pembangunan sedikit melambat tapi tetap lanjut melalui proses dan waktu.
Mengenai fasilitas yang dijanjikan, tegas Yanto, pihaknya sedang menyelesaikan. Seperti kolam renang dan gim serta fasilitas lainnya, termasuk mall.
“Untuk mall, diagendakan akan soft opening di 18 Februari 2023,” ungkap Yanto.
Belum beroperasinya mall tersebut, karena beberapa tenant premium masih wait and see pasca Covid-19.
Yanto memberikan pengertian ke konsumen, jika semua fasilitas di Pollux Habibie selesai, maka nilai bangunan pasti akan mengalami peningkatan berkali-kali lipat.
“Saat launching pertama apartemen Pollux, harganya sekitar Rp300-an juta. Sekarang mana dapat lagi, apalagi kalau semua fasilitas siap. Percayalah, Kami pasti akan tetap menjaga nama baik dan menyiapkan semua fasilitas tersebut,” jelas Yanto.
Dijadwalkan terkait fasilitas, selambat-lambatnya pertengahan tahun ini selesai.
“Saat ini kami sudah menyiapkan genset berkapasitas sesuai kebutuhan seluruh apartemen. Sudah dilakukan tes. Secara bertahap akan menyelesaikan semuanya, ada berapa tower juga yang perlu finishing,” jelas Yanto.
Terkait komplen konsumen terhadap maintenance, ujar Yanto, semua biaya maintenance kembali kepada konsumen juga.
“Peruntukannya seperti kebersihan, keamanan, pemeliharaan lingkungan, asuransi bangunan, maintenance gedung, gaji badan pengelola, dan lainnya,” jelas Yanto. (amr)