Terapkan Digitalisasi Pelayanan, BPJS Kesehatan Apresiasi Bintang Tiga RS Elisabeth

Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan (batik kanan) menanyai pasien soal digitalisasi layanan fasilitas kesehatan di RS Santa Elisabeth Batam Kota, Rabu (23/8/2023). (F. amr)

BATAM (Kepri.co.id) – Rumah Sakit (RS) Santa Elisabeth Batam Kota sebagai salah satu rumah sakit rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, ditinjau Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, Rabu (23/8/2023).

Salah satu tujuan peninjauan yang didampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Asisten Deputi Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan, dan Asisten Deputi Bidang Kepesertaan dan Mutu Layanan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah II ini, melihat langsung implementasi antrean online di fasilitas kesehatan (faskes).

Selain melihat implementasi antrean online di lapangan, kunjungan ini dilakukan sebagai apresiasi kepada RS yang berkomitmen menerapkan digitalisasi pelayanan.

Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan memberikan bintang tiga pada RS Santa Elisabeth Batam Kota atas peneraapan digitalisasi pelayanan fasilitas kesehatan. (F. amr)

“Melalui pendaftaran pelayanan aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), peserta dapat mengambil antrean dari rumah dan datang mendekati jam layanan. Sehingga, tidak perlu menunggu terlalu lama,” ujar Edwin.

Melalui pelayanan aplikasi Mobil JKN ini, peserta akan lebih nyaman memperoleh layanan kesehatan. Hal ini bermanfaat bagi fasilitas kesehatan, karena mengurangi penumpukan peserta. Menurutnya, pencapaian yang ril bukan hanya pencapaian angka tapi implementasinya di lapangan.

“Ini bisa terlihat dari banyaknya pasien yang sudah menggunakan antrean online melalui aplikasi Mobile JKN. Hasilnya, tidak ada kerumunan saat pasien mengakses layanan di fasilitas kesehatan,” ungkapnya.

Selain implementasi antrean online, Edwin mengapresiasi upaya RS Santa Elisabeth Batam Kota dalam integrasi sistem klaim serta implementasi E-SEP dan finger print sebagai bentuk digitalisasi layanan.

“Sistemnya sudah berjalan dan implementasinya sudah baik. Oleh karena itu, saya apresiasi dengan memberikan tiga bintang kepada RS Santa Elisabeth, karena sudah melaksanakan integrasi sistem antrean online, integrasi sistem klaim serta implementasi E-SEP dan finger print,” tuturnya.

Edwin mengatakan, dalam upaya digitalisasi layanan ini, BPJS Kesehatan berupaya menjadi mitra kolaborasi yang terus bisa berkoordinasi dan memberi dukungan, tidak hanya memberikan tugas tambahan dan mengawasi faskes.

”Jangan khawatir, BPJS Kesehatan dalam upaya digitalisasi layanan ini tidak hanya akan memberi tugas tambahan saja, tapi juga berkolaborasi, berkoordinasi, dan siap membantu fasilitas kesehatan meningkatkan kualitas layanan kepada peserta,” ungkapnya.

Direktur RS Elisabeth Batam Kota, dr Sahat M Siahaan, mengatakan, selama RS Elisabeth Batam Kota menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan selalu terdepan dalam hal teknologi.

Menurutnya, setiap RS harus ikut berkembang supaya tidak tertinggal. ”Sebagai Ketua Perhimpungan Rumah Sakit (Persi) Kepri, saya mengimbau kepada setiap RS di Provinsi Kepri mengikuti perkembangan teknologi, khususnya yang terkait dengan BPJS Kesehatan agar tidak tertinggal. Sebab, posisi BPJS Kesehatan dalam hal teknologi ini lebih terdepan,” kata Sahat.

Terkait digitalisasi layanan ini, Sahat mengatakan, BPJS Kesehatan selalu memberikan feedback rutin setiap bulan. Sehingga, RS mengetahui kekurangan dan memperbaikinya. Dengan demikian, RS dapat mencapai target.

”Segala hal yang diimbau BPJS Kesehatan, akan selalu kami respons dengan cepat walaupun terkadang banyak tantangan. Tapi, kami selalu berkomitmen memenuhi tuntutan digitalisasi dan target yang diharapkan BPJS Kesehatan, agar pasien cepat mendapatkan pelayanan,” ucapnya. (amr)