Salah satu anugerah terindah yang Tuhan berikan dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Berikut ini kisah nyata (true story) seorang yang hidup di zona nyaman bahkan berkecimpung dalam dunia kesehatan, ketika Tuhan berikan ujian kanker payudara, maka mental psikologis dan fisiknya pun drop.
Lewat semangat keluarga dan sahabat, mensyukuri, menghargai kehidupan dari sisi yang paling terkecil dan ikhlas menjalani proses pengobatan selama 7 bulan, akhirnya penyintas tersebut kembali pulih.
BERIKUT kisahnya. Saya, Ms Quek Cy kerja sebagai pemasaran wisata kesehatan berobat ke Rumah Sakit yang terkenal di Malaysia yaitu Mahkota Medical Melaka dan Regency Specialist Hospital Johor Bahru. Puluhan tahun saya mempromosikan dan mengajak orang melakukan medical check up (MCU).
Tetapi… Saya tidak pernah terlintas dalam benak saya, bahwa sebuah pemeriksaan kesehatan rutin akan menjadi titik awal dari babak baru dalam hidup saya. Pada suatu hari, saya datang ke Regency Medical Care Centre, Midvalley Southkey Johor Bahru tanpa keluhan apa pun, hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja.
Tapi, saat dokter melakukan pemeriksaan fisik pada payudara, ia menemukan sesuatu—sebuah benjolan kecil, yang terasa asing dan mencurigakan.
”Saya tidak merasakan apa-apa kelainan,” kenang saya. ”Tapi, dokter MCU merasakan ada benjolan saat cek manual. Selepas itu, saya langsung ke dokter spesialis payudara untuk pemeriksaan lanjut.”
Hari ketika diagnosis dokter memvonis saya mengidap kanker payudara, adalah hari ketika dunia seakan berhenti berputar.
”Rasanya campur aduk—takut, bingung, sedih. Saya sempat tidak percaya,” katanya pelan. ”Tapi, akhirnya saya berdamai dengan mencoba menerima dan memilih untuk fokus pada proses pengobatan.”
Perjuangan itu pun dimulai. Ia menjalani serangkaian prosedur medis: dari operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Dari semuanya, kemoterapi adalah yang paling berat.
”Efek samping kemoterapi itu sungguh sangat luar biasa. Rambut saya rontok, badan terasa lemas lelah sekali, tidak nafsu makan, dan kadang kehilangan semangat. Tapi, saya terus berusaha kuat, karena saya tahu saya tidak sendiri. Saya tahu saya sakit, dan saya harus melawan sakit saya ini supaya sembuh.”
Di tengah badai, ada cahaya. Keluarga, sahabat di Malaysia dan juga Indonesia, rekan kerja, dan bahkan atasan di kantor, semuanya menjadi sistem pendukung yang tidak tergantikan.
”Keluarga saya, adik-beradik, rekan kerja, bos saya (Ms Chin, Mr Stanley, Ms Serena, Ms Teo, Ms Irenne) mereka semua sangat mendukung saya untuk tetap semangat hidup dan bangkit. Mereka mengerti kondisi saya, dan tim kerja bahkan mengambil alih tugas-tugas saya sepenuhnya. Itu sangat berarti.”
Saya sangat berterima kasih kepada tim dokter saya, yang mengecek dengan sangat teliti dan tim perawatan saya di Mahkota Medical Centre Melaka yang sangat pengalaman. Langkah demi langkah saya telah melalui proses pemulihan yang mengambil waktu tujuh bulan.
Perjalanan melawan kanker bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dan spritual. Setiap momen dijalani dengan harapan dan rasa syukur yang terus dipelajari hari demi hari.
”Saya jadi lebih menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Lebih dekat dengan keluarga. Lebih sadar betapa berharganya kesehatan.”
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa hidup tidak pernah bisa ditebak. Namun, di tengah ketidakpastian, selalu ada pilihan: untuk berjuang, untuk bersyukur, dan untuk tetap percaya bahwa harapan itu nyata.
”Hidup ini memang tak bisa diprediksi,” ucapnya. ”Tapi, kita selalu bisa memilih untuk berjuang dan bersyukur.”
Ia juga menyadari bahwa memiliki asuransi kesehatan, sangat membantu proses penyembuhan. ”Seluruh biaya pengobatan saya semua ditanggung asuransi. Itu membuat saya bisa fokus pada penyembuhan, tanpa terbebani soal biaya. Proses cashless juga sangat gampang”
Kini, setelah melewati semuanya, ia tidak hanya ingin hidup untuk dirinya sendiri. Ia ingin memberi kembali, berbagi, dan menyuarakan pentingnya deteksi dini kanker payudara.
”Saya sering ikut seminar dan berbagi pengalaman. Saya ingin membantu perempuan lain lebih sadar tentang pentingnya memeriksakan diri.”
Dan pesan terakhir, ”Jangan takut. Jangan merasa sendiri. Banyak yang sudah melewati ini dan sembuh. Percaya pada proses, ikuti pengobatan, dan tetap berpikir positif.”
Karena bagi saya, kanker bukanlah akhir. Ia justru menjadi awal baru untuk menjalani hidup dengan lebih dalam, lebih berarti, dan lebih penuh cinta.
Kalau Anda sudah menjadi penyintas kanker payudara dan ingin berobat ke Malaysia, bisa hubungi Mahkota Medical Centre di Melaka 016-2155736 atau Regency Specialist Hospital di Johor 016-7227288. (asa)
BERITA TERKAIT:
Mahkota Medical Centre Luncurkan Kartu Health and Leisure Eksklusif untuk Pasien Indonesia
Peneliti China Identifikasi Terapi Bakteri yang Berpotensi Efektif Cegah dan Obati Kanker Usus Besar
Rumah Sakit Mahkota Pelopor Wisata Medis Berbiaya Terjangkau di Asia Tenggara
Regency Bincang Sehat Gratis Dilanjutkan Tanda Tangan MoU Perkumpulan Tionghoa
Penelitian Ungkap, Olahraga 30 Menit Dapat Meningkatkan Jumlah Sel Pembunuh Kanker
RS Regency & Mahkota Medical Centre Bincang Sehat Sekaligus Perpanjang MoU dengan 8 Paguyuban
Rumah Sakit Spesialis Regency Johor, Destinasi Wisata Medis Utama Masyarakat Kepri
Regency dan Provider XOX Berhad Berikan Sim Card Gratis Pasien Luar Negeri
Regency Kenalkan Terobosan Perawatan Mioma Uterus Non Operasi