BATAM (Kepri.co.id) – Keterbatasan anggaran mengadakan pelatihan tenaga kerja terampil, sehingga Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mengungkapkan, pelatihan kerja masih belum signifikan untuk mengurangi angka pengangguran.
“Sehingga, belum semua pencari kerja bisa kami akomodir. Yang bisa kami latih melalui latihan kerja, baru sekitar 0,8 persen dari total jumlah pengangguran di Kota Batam,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pelatiahan dan Produktivitas Disnaker Kota Batam Mohzaini, Sabtu (23/9/2023).
Lanjut Mohzaini, selama ini jumlah yang dilatih tidak seimbang dengan angka pengangguran di Kota Batam.
Selain masalah anggaran, di Batam ini perusahan-perusahan juga tidak membuka diri dengan Disnaker.
“Setelah kami latih, perusahaan di Batam ini tidak welcome. Misalnya, mereka membuka lowongan, namun tidak memberi tahu ke kami. Jadi, bagaimana kita bisa menyalurkan para pencari kerja yang dilatih tersebut. Belum sinkronnya tu di situ,” ungkapnya.
Mohzaini menyebutkan, meski demikian, pihaknya di Disnaker Kota Batam tidak mempunyai wewenang terkait demikian.
Kewenangan terkait pengawasan itu di provinsi, bukan di Disnaker Batam. Sesuai aturan hukum, yang memberikan sanksi itu adalah penyidik di pengawas.
“Di sanalah kami terkendala, terkait menyalurkan para pencari kerja yang sudah dilatih itu,” tutupnya. (amr)