BATAM (Kepri.co.id) – PT PLN Batam siap memasok 500 Mega Watt (MW), untuk mendukung investasi PT Taman Resor Internet (Tamarin).
Hak itu ditandai penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), antara Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang Memiliki Wilayah Usaha di Nongsa Point Marina, Batam, Senin (22/1/2024).
Berdasarkan perjanjian ini, PLN Batam akan menyediakan tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan untuk keperluan data center di Nongsa Digital Park (NDP).
“Kami dari PLN Batam, siap menyediakan layanan terbaik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PLN Batam akan menyediakan daya sebesar 500 MW untuk PT Tamarin kawasan digital,” ujar Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra.
Perjanjian kerja sama ini, ditandatangani Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra dengan Direktur Utama PT Tamarin, Michael Kristian Wiluan, serta disaksikan CEO Citramas Group, Kris Taenar Wiluan.
Disaksikan juga Deputi Pengelolaan Kawasan dan Investasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Sudirman Saad; Direktur Max Power Dandi Prihanto Dan Arie Wibowo, beserta Direktur PT Tamarin, Peter Vincent.
Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra, mengatakan, PLN Batam siap mendukung investasi digital di Nongsa Point Marina, dari segi keandalan pasokan listrik maupun ketersediaan daya.
Irwansyah juga mengucapkan rasa terima kasih kepada BP Batam, yang telah membantu PT PLN Batam memfasilitasi pembangunan dan pengoperasi pembangkit baru, untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan Batam.
“Pada tahun 2023, PLN Batam berhasil menambah daya mampu sebesar 100 MW. Kemudian, pada Februari 2024 ini akan beroperasi 150 MW lagi,” beber Irwansyah.
Sehingga, ujar Irwansyah, tahun 2023 dan awal tahun 2024, PLN Batam sudah menambah daya mampu sebesar 250 MW, dengan beban puncak Batam-Bintan 603 MW.
“Artinya, PLN Batam memiliki reserve margin yang sangat cukup yaitu sebesar 30 persen dari beban puncak,” bebernya lagi.
Ke depan, kelistrikan Batam akan ditopang energi bersih dari Pulau Sumatera, melalui pembagunan transmisi kabel bawah laut untuk lebih memperkokoh sistem kelistrikan Batam, di mana rencana pengiriman energi tahap awal sebesar 300 MW yang bersumber dari green energy.
Begitu juga bagi perusahaan yang membutuhkan sertifikat green energy, PLN Batam juga sudah menandatangani kerja sama layanan Renewable Energy Certificate (REC) bersama PT PLN (Persero), sehingga memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional.
“Dengan penandatanganan PJBTL ini, Kami berharap investor berbondong-bondong datang ke Batam untuk mempercayakan sumber listriknya pada PLN Batam,” ujar Irwansyah.
Selain itu, lanjut Irwansyah, Batam juga merupakan salah satu daerah yang aman, sehingga jarang terjadi bencana besar.
“Keamanan dan security daripada data center sangat cocok diletakkan di Batam,” pungkas Irwansyah.
Sejalan dengan itu, Michael Kristian Wiluan mengucapkan terima kasih kepada PLN Batam, BP Batam, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan seluruh stakeholders lainnya yang mendukung agar kerja sama antara PLN Batam dan Tamarin, untuk menyalurkan tenaga listrik bagi keperluan data center di Nongsa Digital Park (NDP) dapat berjalan baik.
Tamarin bermitra dengan PLN Batam menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik, untuk penyediaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik, sebagai wujud kolaborasi dan sinergi antara pemilik wilayah dan pihak swasta.
“Diharapkan kerja sama ini akan menjadi daya tarik investor data center, untuk merelokasi bisnisnya ke Nongsa Digital Park,” tutup Michael. (asa)