MUBA (Kepri.co.id) – Coran penahan jembatan Dusun Satu Desa Kartayu ambruk, membuat warga di sekitar jembatan resah.
Informasi masyarakat setempat, coran penahan jembatan tersebut sudah satu bulan ambruk, belum diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Menurut Kusnadi (41), warga sekitar Dusun Satu Desa Kartayu, ambruknya dinding coran jembatan tersebut dikarenakan air hujan.
“Robohnya coran jembatan tersebut, sudah satu bulan. Pada saat hujan turun, sampah banyak menyumbat aliran drainase dan airnya tergenang,” ujar Kusnadi (41), Jumat (23/6/2023).
Berhubung belum diperbaiki, kata Kusnadi, warga resah dan gelisah tebing jembatan tersebut bertambah parah, bisa berdampak membahayakan warga dan pengguna jalan lainnya.
“Mohon pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten, secepatnya bertindak memperbaiki,” pinta warga setempat tersebut.
Kekhawatiran warga beralasan. Kalau dibiarkan, lama-kelamaan tanahnya akan terkikis oleh air hujan. Sehingga, bertambah parah menyebabkan aspal di jembatan tersebut ikut longsor.
Pada saat media Kepri.co.id ke tempat kejadian perkara (TKP), memang benar tembok penahan jembatan tersebut longsor dan tanah sudah mulai terkikis.
Bahkan, aspal sudah mulai retak. Sementara itu, drainase tersumbat karna tanah dan batu menumpuk di dalam drainase.
Saat Kepri.co.id mengkonfirmasi Kepala Desa Kartayu, Ratna Juwita, melalui sambungan WhatsApp (WA), mengatakan, pihaknya sudah mengajukan perbaikan ke Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin.
Namun, sampai sekarang belum ada tanggapan darurat untuk memperbaiki tebing jembatan yang ambruk tersebut.
“Sudah kami lapor ke kabupaten dan proposalnya sudah masuk, tinggal menunggu informasi dari kabupaten,” ujar Ratna.
Sampai berita ini terbit, pihak PUPR belum bisah dikonfirmasi terkait dinding penahan jembatan yang longsor di Desa Kartayu tersebut. (juki)