Gerakkan Ekonomi, BP Batam Bangun 22 Infrastruktur Jalan hingga 2024 Mendatang

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi terjun langsung meninjau pembangunan infrastruktur yang diprogramkan tahun anggaran 2023, baru-baru ini. (F. dok humas bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting dalam menggeliatkan investasi di Kota Batam.

Di bawah kepemimpinan Kepala Badan Pengusahaan (BP), Muhammad Rudi, pembangunan infrastruktur menuju Batam Kota Baru yang lebih maju terus digesa hingga 2024 mendatang.

Baca Juga: Gas Terus, Awal 2023 BP Batam Lanjutkan Pembangunan Jalan

Untuk mendukung Kota Batam sebagai tujuan berinvestasi, hingga tahun 2024 mendatang, akan ada 22 proyek infrastruktur jalan yang akan dilaksanakan.

“Dari 22 proyek pembangunan infrastruktur jalan tahun 2023 hingga 2024, terdiri dari lima kegiatan prioritas nasional dan 17 kegiatan prioritas BP Batam,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat meninjau progres pembangunan jalan digesa selesai akhir tahun 2023, baru-baru ini. (F. dok humas bp batam)

Ariastuty Sirait atau yang akrab disapa Tuty ini menjelaskan, lima proyek kegiatan prioritas nasional yang akan dilaksanakan hingga 2024 mendatang, yakni pembangunan jalan koridor utama dari simpang Laluan Madani hingga ke Simpang Bundaran Punggur.

Jalan tersebut, akan dibangun sepanjang 9 kilometer dan akan dibangun tiga lajur kiri dan tiga lajur kanan. Sehingga, nantinya akan menjadi lima lajur kanan dan kiri.

Selanjutnya, pembangunan Jalan Yos Sudarso tahap 3. Dimana pembangunan sepanjang 1,2 kilometer ini akan dimulai dari simpang Bengkong hingga underpass Pelita.

Kemudian, jalan koridor utama sepanjang 2,6 kilometer dari Bundaran Punggur hingga ke Simpang Bandara Hang Nadim. Jalan ini merupakan jalan yang akan dibangun tiga lajur kiri dan kanan.

Dua proyek prioritas nasional lainnya adalah, pembangunan bundaran Punggur dan bundaran bandara, dengan diameter bundaran 100 meter yang belum termasuk badan jalan.

Sementara itu, 17 proyek prioritas BP Batam yakni, Jalan Hang Jebat dari Simpang Batubesar hingga Simpang Turi sepanjang 5,5 kilometer, Jalan Yos Sudarso tahap 4 mulai dari underpass Pelita hingga Nagoya Gate sepanjang 1,2 kilometer, Jalan Hang Jebat tahap 2 dari Simpang Batubesar ke Simpang Polda Kepri sepanjang 3 kilometer.

Selanjutnya, pembangunan jalan Hang Tuah dari Simpang Bandara ke Simpang Batubesar sepanjang 3,6 kilometer, Jalan Hang Kesturi sepanjang 3,4 kilometer, Jalan Alternatif Bandara 1,2 kilometer, Jalan Kawasan Industri Kabil 1,3 kilometer, Simpang Seiharapan 0,3 kilometer.

Peningkatan Jalan Hang Lekiu sepanjang 12 kilometer, jalan Todak-Kerapu (ruas gerbang keluar Pelabuhan Batuampar) sepanjang 1,8 kilometer, Jalan Duyung sepanjang 2,6 kilometer.

Baca Juga: Seluruh Aset Jalan Provinsi di Kota BatamĀ  Diserahkan ke Pemko Batam

Peningkatan Jalan Gajah Mada Tahap III (Dari SPBU Vitka hingga Seiharapan) 3,1 kilometer, jalan dan drainase di Kawasan Industri Kabil sepanjang 2,9 kilometer serta revitalisasi landscape Bundaran Sijori Batam.

Terakhir, pembangunan Fly Over Seiladi hingga Simpang Laluan Madani sepanjang 2,5 kilometer. Proyek pembangunan Fly Over Seiladi – Bundaran Madani ini, merupakan proyek pembangunan gagasan Rudi, sebagai perwujudan mimpi bebas dari kemacetan dan mengurangi kendaraan yang melintas di Jembatan Seiladi.

Sebagaimana diketahui, jembatan Seiladi sudah berusia hampir 50 tahun. Mengingat usianya yang sudah tua, jika jembatan itu terus digunakan dan dilalui kendaraan berat, tentu akan membahayakan.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, pengembangan dan pembangunan jaringan jalan akan tetap menjadi prioritas pihaknya dalam agenda pembangunan 2021.

Menurutnya, infrastruktur perlu terus dibangun untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan menjadikan Batam berdaya saing sebagai kota tujuan investasi.

“Untuk mempercepat ekonomi, maka pertama yang dilakukan BP Batam dan Pemerintah Daerah saat ini, meningkatkan infrastruktur, utamanya adalah jalan-jalan utama,” kata Rudi di Batam Centre.

Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur jalan ini perlu segera dibenahi, untuk merespons kebutuhan masyarakat dan para pelaku usaha.

Jika kemacetan terus saja terjadi, akan mengakibatkan membengkaknya biaya produksi dan tersendatnya sirkulasi barang serta jasa. Tentu saja, hal ini tidak baik bagi citra Batam sebagai kawasan yang ramah investasi.

“Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur juga harus diikuti dengan kesadaran semua pihak untuk menjaga sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah dibangun,” pesan Rudi. (asa)