Kunjungan Xi Jinping ke Malaysia akan Pererat Hubungan dan Tingkatkan Kepercayaan

Warga menyambut Presiden China, Xi Jinping di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 15 April 2025. (F. Xinhua/Cheng Yiheng)

KUALA LUMPUR (Kepri.co.id – Xinhua) – Presiden China, Xi Jinping tiba di Kuala Lumpur pada Selasa (15/4/2025) sore waktu setempat, dalam rangka kunjungan kenegaraan ke Malaysia.

Xi disambut dengan hangat oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis pada saat kedatangannya, Xi mengungkapkan harapannya, agar kunjungan ini dapat membuahkan hasil yang bermanfaat, yang selanjutnya akan membuka babak baru “50 Tahun Emas” bagi hubungan bilateral kedua negara.

China dan Malaysia merayakan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara keduanya pada 2024. Pada 2023, Xi bertemu dengan Anwar di Beijing, dan kedua belah pihak sepakat, bersama-sama membangun komunitas China-Malaysia dengan masa depan bersama.

Malaysia menjadi destinasi kedua dari tur Asia Tenggara Presiden Xi yang sedang berlangsung, setelahnya Xi dijadwalkan menuju ke Kamboja. Kunjungan ini merupakan kunjungan keduanya ke Malaysia, sebagai kepala negara China.

Dalam kunjungan tersebut, Xi akan berdiskusi dengan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dan PM Anwar mengenai hubungan bilateral, serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.

Warga menyambut Presiden China, Xi Jinping di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 15 April 2025. (F. Xinhua/Zhai Jianlan)

“Kunjungan Presiden Xi itu akan terus memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kolaborasi strategis antara kedua negara,” ujar Lee Pei May, seorang pakar politik di International Islamic University Malaysia.

“Malaysia dan China adalah dua negara bertetangga yang hubungannya akan terus menguat, mampu bertahan dalam ujian waktu dan kesulitan,” imbuh Lee.

China terus menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 16 tahun berturut-turut, dengan volume perdagangan mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar 212,04 miliar Dolar AS (1 Dolar AS = Rp16.773) pada 2024.

Dalam beberapa tahun terakhir, buah-buahan tropis Malaysia seperti durian, manggis, dan nangka menjadi semakin populer di kalangan konsumen China.

Dalam sebuah artikel bertanda tangan yang diterbitkan di media Malaysia menjelang kedatangannya, Xi menggambarkan, China dan Malaysia sebagai “tetangga bersahabat lintas lautan.”

Dia mendesak kedua belah pihak untuk “memegang kendali yang kuat” pada kemudi strategis yang memandu persahabatan bilateral, seraya menyoroti bagaimana China dan Malaysia membuat keputusan untuk menjalin hubungan diplomatik lebih dari setengah abad yang lalu dengan “menembus kegelapan Perang Dingin.”

“China akan bekerja sama dengan Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya, untuk memerangi kekuatan tersembunyi geopolitik dan konfrontasi berbasis kubu, serta kekuatan unilateralisme dan proteksionisme yang melawan arus, sesuai dengan tren historis perdamaian dan pembangunan,” tulis Xi.

Malaysia merupakan negara ASEAN pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China. Saat ini, Malaysia memegang jabatan Ketua ASEAN untuk 2025.

Azmi Hassan, seorang senior fellow di Nusantara Academy for Strategic Research, sebuah lembaga penelitian setempat, menyebut, China terus memberikan manfaat bagi Malaysia dan sejumlah mitra dagang ASEAN lainnya, terutama melalui berbagai inisiatif seperti Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/ BRI), yang memberikan akses stabil dan berjangka panjang ke pasar China.

Kunjungan Xi dilakukan pada saat yang tepat ,untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan di tengah ketidakpastian global, kata Hassan.

Foto yang diabadikan pada 11 April 2025 ini, menunjukkan gedung Merdeka 118 di Kuala Lumpur, Malaysia. (F. Xinhua/Yu Dongsheng)

Pada kuartal pertama (Q1) 2025, ASEAN mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar China, dengan total nilai perdagangan mencapai 1,71 triliun Yuan (1 Yuan = Rp2.296) atau sekitar 234,17 miliar Dolar AS.

Selain itu, ASEAN menyumbang 16,6 persen dari total nilai perdagangan luar negeri China, menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/ GAC) China.

Kunjungan Presiden Xi memiliki arti penting yang tidak hanya mencakup hubungan bilateral, kata Ong Tee Keat, Presiden Kaukus Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra untuk Asia-Pasifik.

“Kunjungan ini akan memberikan dampak yang besar pada hubungan ASEAN-China, menyuntikkan momentum baru ke dalam pembangunan dan stabilitas regional,” katanya. (amr/ xinhua-news.com)

BERITA TERKAIT:

Pejabat Malaysia Sebut Kemitraan China-ASEAN Sangat Penting bagi Kemakmuran Regional

Kebijakan Bebas Visa Perkuat Hubungan Antar Masyarakat Malaysia-China

Perusahaan Konstruksi China Torehkan Prestasi dalam Pengembangan Pusat Data di Malaysia

Produsen Mobil China GWM Luncurkan Mobil Hybrid Baru untuk Pasar Malaysia

Diikuti Ratusan Perusahaan, Sesi Pencocokan Bisnis Malaysia-China Digelar di Kuala Lumpur

Malaysia Mulai Ekspor Durian Segar ke China

Kebijakan Bebas Visa Tingkatkan Kunjungan Wisatawan China ke Malaysia Hampir 200 Persen

Penggemar Pakaian Hanfu China Berkumpul di Malaka, Malaysia

Perjalanan Luar Biasa Mahasiswi Malaysia Jelajahi Ilmu Biologi di China