BATAM (Kepri.co.id) – Masalah stunting yaitu generasi pertumbuhan kerdil karena kekurangan gizi, menjadi perhatian nasional. Untuk Provinsi Kepri, penanganan stunting terbaik kembali diraih Kota Batam.
Hal itu terungkap dalam temu kerja Tim Penanganan Stunting di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (3/7/2023).
“Anak Indonesia, khususnya Kota Batam sebagai masa depan bangsa harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh baik dan didukung pendidikan berkualitas, mereka menjadi generasi menunjang kesuksesan pembangunan bangsa,” ujar Ketua DPRD Batam, Nuryanto.
Baca Juga: Tuntaskan Stunting Akut, Wako Rahma Beserta Jajaran Jadi Bapak Asuh
Atas capaian tersebut, Cak Nur sapaan Nuryanto, mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas penghargaan yang telah diraih Kota Batam. Dia berharap, apa yang sudah dicapai tersebut bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Saya mewakili DPRD Kota Batam, mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam atas penghargaan yang sudah diraih. Ke depan, penanganan stunting di Kota Batam dapat dikolaborasikan lebih baik lagi,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Ditegaskan Cak Nur ini, masalah kekurangan gizi di Indonesia termasuk kategori cukup tinggi.
“Masalah gizi kurang masih menjadi perhatian utama di berbagai negara. Terutama Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 30,8 persen,” terangnya.
Untuk itu, penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan terkoordinasi sehingga bisa menghasilkan generasi yang baik.
Sebagaimana diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menobatkan Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, sebagai kakak asuh pencegah stunting untuk Kota Batam.
Sementara itu, Ketua Tim Penanganan Stunting Kota Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan kegembiraannya atas capaian ini.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bahwa upaya kita bersama dalam penanganan stunting membuahkan hasil yang positif. Ini menunjukkan komitmen dan kerja sama yang solid dalam melindungi generasi muda Kota Batam,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Batam telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya.
Beberapa langkah yang diambil meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, pemberian makanan bergizi pada balita, dan pembinaan serta pelatihan bagi kader Posyandu dan kader kelurahan siaga.
Adapun hasil penilaian kinerja lokus stunting tahun 2022 di Kepri sebagai berikut:
Peringkat I Kota Batam,
Peringkat II Kabupaten Bintan,
Peringkat III Kabupaten Natuna,
Peringkat IV Kabupaten Karimun,
Peringkat V Kabupaten Lingga,
Peringkat VI Kota Tanjungpinang,
Peringkat VII Kabupaten Kepulauan Anambas. (rud)