PWI Pusat Ajak Masyarakat Bicara Lewat Lomba Puisi

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun. (F. dok pwi)

JAKARTA (Kepri.co.id) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengajak masyarakat bicara dalam bentuk lomba puisi multimedia secara nasional, baik kalangan wartawan maupun masyarakat umum di Indonesia.

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, mengatakan, lomba puisi ini kali kedua digelar setelah tahun sebelumnya, PWI mengadakan perlombaan yang sama.

“Kita berharap seluruh pecinta puisi di Indonesia bisa ikut. Baik dari kalangan wartawan maupun masyarakat pecinta seni,” kata Hendry di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Dijelaskannya, puisi multimedia atau puisi audiovisual ini banyak mendapat kepedulian dari masyarakat. Tahun lalu, pesertanya mencapai ratusan orang dan kelompok. “Makanya, tahun ini, karena banyaknya permintaan masyarakat, kita gelar kembali,” tambahnya.

Hendry menyebut, sudah sejak dulu, puisi selain seni, sudah menjadi bahasa universal dan peradaban. Melalui puisi, orang bisa menyuarakan keinginan menyampaikan isi hatinya yang paling dalam. Jika puisi ini dibuat secara audiovisual, jelas akan menambah nilai dan pemahaman.

“Puisi adalah bahasa peradaban dan wartawan adalah saksi peradaban. Maka PWI mengajak rakyat Indonesia untuk bangkit melalui puisi. Kita berharap keterpurukan di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, kemanusiaan, dan lainnya bisa bersemi kembali melalui ekspresi puisi,” tegas Hendry.

Untuk itu, sambungnya, PWI Pusat mengadakan sayembara dengan konsep multimedia atau audiovisual. Konsep ini selaras dengan semangat era digital yang kini tengah menjadi trend. Sayembara terbuka secara luas untuk masyarakat dan wartawan se-Indonesia.

Ketua Komisi Anugerah PWI, H Dheni Kurnia, menjelaskan, sayembara ini boleh secara perorangan, boleh juga berkelompok. Tapi, maksimal satu kelompok tiga orang. Sayembara tidak memungut biaya pendaftaran dan biaya apapun. Caranya cukup mudah, peserta membacakan serta memproduksi puisi dengan konsep audiovisual atau video.

Menurut Dheni, ada beberapa persyaratan yang harus dilalui peserta. Dalam lomba, PWI akan mengundang penyair Indonesia sebagai dewan juri. Beberapa ketentuan itu antara lain;

  • Menggunakan medium pendukung artistik-estetik seperti musik, tari, seni rupa, dan lain-lain. Jika pendukung (latar belakang) puisi menggunakan ciptaan orang lain, harus menyebutkan sumbernya.
  • Boleh memiliki berbagai gambar, video atau film. Puisi bisa karya sendiri atau karya orang lain. Direkam dalam durasi maksimal lima menit.
  • Puisi memilih tema; “Indonesia Bangkit, Bersemi di Tengah Keterpurukan.” Mengajak rakyat Indonesia bangkit di tengah keterpurukan ekonomi, politik, sosial, hukum, budaya, dan kemanusiaan.
  • File video puisi multimedia dikirim menggunakan format MP4, dengan resolusi rekaman minimal 15 MB, full HD.
  • Batas waktu pengiriman video hasil karya hingga 25 Desember 2023, pukul 23.59 WIB. Di sudut kanan atas video, dibuat logo HPN 2024. Hasil karya dikirimkan ke anugerahpwi2024@gmail.com atau winapwipusat@yahoo.com. (rud)