BEKASI (Kepri.co.id) – Dua atlet Jujitsu Kepri meraih tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh.
Dua atlet Jujitsu Kepri itu adalah Muhammad Danang Yoga Gunawan meraih medali perak, dan Tomi Riono mendulang medali perunggu.
Kedua atlet Jujitsu Kepri ini, meraih tiket PON pada ajang babak kualifikasi (BK) yang digelar pada even Indonesia Martiar Arts Game (IMAG) I di Bekasi, 28-29 Oktober 2023.
Seperti diketahui, Danang turun di kelas -69 Kg newaza Putra, bertanding sesuai prediksi. Dalam kelas ini, ada 12 provinsi yang berebut tiket untuk masuk PON XXI Sumut-Aceh.
Beberapa provinsi unggulan di kelas ini, di antaranya Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa provinsi di luar pulau Jawa seperti Kalimantan Timur.
Pada laga pertama, Danang dengan mudah menumbangkan atlet dari Sumatera Barat (Sumbar) menyerah.
Danang menang dengan teknik kuncian ke arah leher. Sebelum mengeksekusi, Danang sempat ‘bermain-main’ dengan mengumpulkan banyak poin.
Tak ingin membuang-buang tenaga menghadapi lawan selanjutnya, Danang lekas membuat atlet Sumbar itu tap out.
Berikutnya, Danang berhadapan dengan atlet Jawa Tengah. Bermodal banyak pengalaman tanding di tingkat nasional maupun internasional, Danang dengan santai menerapkan game plan dari pelatih.
Memiliki kuda-kuda yang kokoh, Danang percaya diri mencari teknik-teknik bantingan dan takedown.
Di waktu yang tepat, Danang berhasil melakukan double leg takedown. Teknik itu membuat lawannya terhenyak di atas matras.
Danang lekas menguasai lawan di ground fight. Poin demi poin dikumpulkan.
Atlet dari perguruan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) ini, terbiasa selalu ingin mempermainkan lawan dengan mengoleksi banyak poin.
Hal itu menunjukan, Danang mampu menguasai lawan. Namun, pelatih segera mengintruksikan agar pertandingan segera harus diselesaikan dengan teknik kuncian.
Jelang beberapa saat sebelum bel berbunyi, siswa Kenacha Martial Arts Academy Batam ini, menyudahi pertandingan dengan teknik Gi Chock.
Pertandingan berikutnya lebih berat. Danang menghadapi Fikri Ramadhan, perwakilan DKI Jakarta, atlet nasional Jujitsu Indonesia yang mempunyai pengalaman tanding di Asian Games, SEA Games, serta pertandingan internasional lainnya.
Persiapan dan gemblengan menuju BK PON ini, ternyata menjadikan Danang sudah siap mental, fisik, teknik, dan strategi.
Pada laga ini, Danang bermain sangat hati-hati. Kedua atlet saling susul poin. Lebih banyak bermain ground.
Namun, di menit-menit terakhir, Danang melakukan teknik sweep yang diakhiri posisi mount.
Tambahan poin 6 itu, membuat Danang makin percaya diri menguasai jalannya laga. Waktu pertandingan berakhir. Danang menang poin.
Berikutnya, Danang berhadapan dengan Willy, atlet Jawa Barat. Willy juga mantan atlet nasional. Willy bahkan peraih medali perak SEA Games 2019 di kelas Newaza Putra -77 Kg.
Di awal-awal laga, Danang mampu mengimbangi. Namun, Danang harus mengakui keunggulan Willy. Danang kalah selisih poin.
Pertandingan BK PON Jujitsu ini, memakai sistem double elimination atau gugur ganda. Setelah kalah dari Willy, Danang harus menunggu di empat besar.
Sementara pada bagan bagian ‘gugur’, Fikri Ramadan, atlet yang dikalahkan Danang terus menang menumbangkan lawan-lawannya.
Hasilnya, Fikri memiliki kesempatan masuk semi final dan kembali berhadapan dengan Danang.
Pada pertandingan ini, Danang kembali menang hingga masuk final.
Pada partai final, Danang kembali berhadapan dengan Willy. Danang harus mengubur mimpinya, dan harus puas berdiri di podium kedua pengalungan medali perak.
“Pada kelas newaza ini, atlet bertanding dengan teknik-teknik bantingan dan kuncian,” sebut Christianto Joni, Pelatih Jujitsu Kepri.
Selain nomor newaza, satu atlet Jujitsu Kepri lainnya lolos pada nomor fighting system yaitu Tomi Riono bertanding di kelas -77 Kg Putra.
“Pada kategori fighting system ini, atlet boleh memukul, menendang, membanting, dan mengunci,” jelas Chris.
Perjuangan Tomi meraih perunggu juga tak mudah. Namun, pada laga-laga yang dilewatinya, Tomi berhasil menumbangkan atle-atlet hebat dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Tomi tak bisa tampil maksimal meraih tiket final, karena mengalami nyeri di bahu.
Hal ini mengurangi kekuatannya membanting dan mengunci. Hingga akhirnya, Tomi harus puas dengan meraih perunggu.
Manajer Tim Jujitsu Kepri, Robi Perdana, menyebut, hasil ini sudah sangat membanggakan. Apalagi, saat upacara pengalungan medali, bendera Kepri bisa dinaikkan.
“Target kita untuk PON tentunya emas,” sebut Robi.
Beberapa program bahkan sudah disusun untuk emas PON XXI. Sebab, Robi sudah optimis atletnya akan lolos pada BK PON ini.
Robi menjelaskan, pada PON XXI dan BK PON ini, ada delapan kelas pertandingan. Kepri mengirimkan lima atlet.
Namun, tiga atlet lainnya gagal meraih tiket PON XXI. Mereka adalah Ryan M Farizal (newaza -62 Kg), Rudi Hartono (Newaza -77 Kg), dan Aldi Octaviantoro (fighting system -62 Kg).
Robi menjelaskan, tiga atlet ini sebenarnya sudah memenangkan dua laga. Untuk masuk enam besar, setidaknya mereka harus memenangkan satu pertandingan lagi.
“Kami akhirnya harus mengakui keunggulan atlet-atlet dari provinsi lain,” ujar Robi.
Dijelaskan Robi, pada PON XXI nanti di Sumut, jujitsu mempertandingkan delapan kelas. Setiap kelas diikuti delapan provinsi.
Dua sudah menjadi jatah Sumut-Aceh sebagai tuan rumah PON XXI. “Pada BK PON ini, kita harus mencari enam besar,” imbuhnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Provinsi Kepri, Rozi Juhendra, mengaku, bangga dengan pencapaian ini.
Ia berharap, KONI Kepri bisa menyetujui semua program yang diusulkan untuk persiapan meraih emas PON XXI.
Program-program tersebut, di antaranya training camp dan mengikuti beberapa pertandingan internasional.
“Kita mengucapkan terima kasih KONI Kepri, yang menjadikan cabor jujitsu sebagai cabor super prioritas. Alasan masih minimnya anggaran, beberapa program pembinaan belum bisa terlaksana,” ujar pria yang disapa Sensei Oji ini.
Di antaranya ada juga wacana memakai pelatih asing asal Brazil yang juga juara dunia jujitsu.
Karena belum ada anggaran, hingga kini Oji masih merangkap sebagai Pelatih Kepala Jujitsu Kepri.
Atas pencapaian dua atlet ini, Ketua KONI Kepri, Usep RS, mengucapkan selamat kepada atlet Jujitsu Kepri yang telah mendapatkan tiket lolos PON XXI Aceh-SUMUT 2024.
“Ini sangat luar biasa, karena Jujitsu pertama kali dipertandingkan di PON dan Kepri langsung lolos,” ujar Usep bangga.
Hasil ini, kata Usep, sudah diprediksi karena atlet Jujitsu Kepri di beberapa kejuaran nasional dan international, selalu mendapatkan peringkat terbaik.
“Sehingga, optimis di PON 2024 nanti dapat meraih medali, target emas,” ujarnya.
Usep mengatakan, total atlet Kepri sampai tanggal 29 Oktober 2023, sudah mengikuti BK/Pra PON 2023 sebanyak 24 cabor.
“Alhamdulillah yang telah lolos 20 cabor, ini pencapaian luar biasa. Masih ada enam cabor yang belum melaksanakan BK/Pra PON, dan 10 Cabor dipertandingkan di PORWIL XI Riau 2023. Target yang akan lolos 30 cabor,” sebutnya. (rud)