BATAM (Kepri.co.id) – Badan Pengusahaan (BP) Batam siap mengoperasikan satu unit alat bongkar muat kontainer modern Ship to Shore (STS) Crane asal Korea, di Terminal Umum Batuampar mulai 1 Juni 2023.
Dalam rangka persiapan pengoperasian STS Crane ini, BP Batam menggelar sosialisasi penyesuaian proses bisnis kegiatan bongkar muat kontainer terminal umum Batuampar, di Marketing Centre BP Batam, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: BP Batam Tingkatkan Pelayanan Pelabuhan Pelni Batuampar
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar, mengatakan, dioperasikannya STS Crane ini, pelayanan bongkar muat peti kemas di Terminal Umum Batuampar akan menjadi lebih cepat dan efisien.
“Di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam Bapak Muhammad Rudi, saat ini, BP Batam berupaya mewujudkan Pelabuhan Batuampar yang lebih modern, menggunakan teknologi terkini mempercepat layanan bongkar muat peti kemas,” ujar Dendi.
STS Crane dengan bobot 760 ton ini, memiliki kemampuan bongkar muat hingga 35 boks kontainer yang dapat mempersingkat waktu tunggu atau dwelling time di Terminal Umum Batuampar.
Percepatan bongkar muat ini, pada gilirannya dapat berimplikasi pada penurunan beban biaya logistik yang dikeluarkan pengusaha.
“Dengan alat bongkar muat konvensional, kecepatan bongkar muat peti kemas dalam satu jam hanya bisa memindahkan 4-8 boks kontainer. Dengan STS Crane baru ini, kapasitas bongkar muatnya meningkat hingga 35 boks kontainer per jam,” ujarnya.
Dendi juga mengatakan, dimulainya pengoperasian STS Crane ini oleh BP Batam, proses bisnis Terminal Umum Batuampar secara bertahap akan dilakukan beberapa penyesuaian.
“Jika sebelumnya, kegiatan bongkar muat peti kemas di Terminal Umum Batuampar dilakukan Perusahaan Bongkar Muat, setelah STS Crane milik BP Batam beroperasi, kegiatan bongkar muat peti kemas dilakukan pegawai BP Batam,” kata Dendi.
Sehingga, penyesuaian proses bisnis ini juga berlaku untuk pengurusan proses administrasi keuangan dan operasional bongkar muat peti kemas, yang saat ini dikoordinir BP Batam.
Selain percepatan layanan, Dendi menyampaikan, dengan dioperasikannya STS Crane oleh BP Batam, seluruh proses bongkar muat peti kemas baik domestik maupun internasional di Terminal Umum Batuampar akan diprioritaskan menggunakan alat bongkar muat asal Korea ini.
Adapun tarif bongkar muat peti kemas menggunakan STS Crane ini, tetap mengacu pada Peraturan Kepala BP Batam yang berlaku.
“Tentunya perubahan proses bisnis di Terminal Batuampar bertujuan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa,” ujar Dendi.
Pada tahap ini, lanjut Dendi, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi secara bertahap dengan para pengguna jasa.
“Kami berharap, pengoperasian STS Crane mulai 1 Juni 2023 mendatang, mendapat dukungan semua pihak,” pungkasnya. (asa)