Mencicipi Bacang Biru Nyonya di Museum The Intan Singapura

Mencicipi Bacang Biru Nyonya di Museum The Intan Singapura
Nyonya Cheryl Yapp menunjukkan bacang Nyonya di The Intan, sebuah museum rumah warisan budaya peranakan Tionghoa di Singapura, pada 20 Mei 2025. (F. Xinhua/Then Chih Wey)

SINGAPURA (Kepri.co.id – Xinhua) – Melalui jemari terampil Nyonya, bacang biru Nyonya yang lezat dan cantik dengan cepat tersaji di The Intan, sebuah museum rumah warisan budaya Peranakan Tionghoa di Singapura.

Penggunaan beras ketan biru menjadi sorotan utama dari penganan lezat ini. Warna biru berasal dari pigmen alami yang diekstrak dari bunga telang.

Bacang Nyonya yang dipamerkan di The Intan memiliki isian yang terbuat dari irisan beligo yang ditumis dan daging babi cincang yang dimarinasi dengan rempah-rempah, kemudian dibungkus dengan daun pandan dan daun bambu.

Para wanita keturunan imigran Tionghoa yang menikah dengan orang Melayu setempat, mendapatkan sebutan “Nyonya”. (hen/ xinhua-news.com)

 

Nyonya Cheryl Yapp membuat bacang Nyonya di The Intan, sebuah museum rumah warisan budaya peranakan Tionghoa di Singapura, pada 20 Mei 2025. (F. Xinhua/Then Chih Wey)

 

Nyonya Cheryl Yapp membuat bacang Nyonya di The Intan, sebuah museum rumah warisan budaya peranakan Tionghoa di Singapura, pada 20 Mei 2025. (F. Xinhua/Then Chih Wey)

 

Foto yang diabadikan pada 20 Mei 2025 ini, menunjukkan bunga telang dan beras ketan yang telah diwarnai, yang merupakan bahan-bahan membuat bacang Nyonya, di The Intan, sebuah museum rumah warisan budaya peranakan Tionghoa di Singapura. (F. Xinhua/Then Chih Wey)

BERITA TERKAIT:

Melihat Lebih Dekat Masakan Nyonya di Malaka, Malaysia

Bakcang, Kisah tentang Tradisi dan Akulturasi Budaya Tionghoa di Indonesia