BATAM (Kepri.co.id) – Proyek strategis nasional (PSN) Kawasan Rempang Eco-City tetap berlanjut.
Pemerintah pusat melalui Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menemui masyarakat masyarakat Rempang, Senin (18/9/2023).
Bertempat di kediaman tokoh masyarakat sekaligus Ketua Umum Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat), Gerisman Ahmad, kehadiran Bahlil mendapat sambutan hangat dari ratusan warga yang sudah berkumpul di sana.
Selain mempererat tali silaturahmi, maksud kedatangan Menteri Investasi bertujuan, melakukan sosialisasi serta mencari solusi terbaik ihwal rencana investasi di Kawasan Rempang.
Dalam pertemuan kecil yang melibatkan orangtua dan tokoh masyarakat, Bahlil menegaskan, investasi Rempang Eco-City akan tetap berjalan.
“Saya sudah bertemu dengan orangtua dan tokoh masyarakat sejak kemarin. Kedatangan saya ini, karena kecintaan saya dengan masyarakat,” ungkap Bahlil dalam agenda sosialisasi tersebut.
Pertemuan Bahlil dengan para tokoh juga mendapat beberapa solusi. Di mana, pemerintah berkomitmen menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak kesulungan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Rempang.
“Kami akan memikirkan semua aspek. Ini demi kepentingan bersama,” tambahnya.
Di samping itu, Bahlil meminta masyarakat memahami, letak strategis dan potensi investasi Kota Batam, patut diapresiasi sebagai suatu keunggulan yang tak dimiliki daerah lain.
Apalagi, pengembangan Rempang Eco-City sebagai PSN akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah (spillover effect) Kepri. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
“Solusinya sudah kita dapatkan dan akan diumumkan secepatnya. Termasuk untuk pergeseran. Yang pasti, 95 persen sudah clear,” pungkasnya.
Gerisman Ahmad Dukung Pengembangan Investasi
Orangtua sekaligus Ketum Keramat, Gerisman Ahmad, mendukung rencana pengembangan Kawasan Rempang.
Setelah mendapat penjelasan detail oleh Bahlil Lahadalia, Gerisman berharap masyarakat Rempang mendapatkan dampak positif, terhadap pembangunan dan pengembangan tersebut.
“Sudah barang tentu, setiap pembangunan ada efek negatifnya. Tapi, kita berharap dampak positif lebih besar. Contoh di Kota Batam sendiri, dulu ada daerah pesisir. Setelah dikembangkan pemerintah dan swasta, efek positifnya lebih banyak yang kita rasakan. Mudah-mudahan ini menjadi kebaikan kita semua,” tegasnya.
Di samping itu, Gerisman meminta masyarakat dapat menjaga situasi kondusif Kota Batam, agar investor tetap nyaman dalam merealisasikan investasi.
“Negara kita masih dipercaya oleh investor untuk berinvestasi. Kemudian marwah orang Melayu semoga juga diperhatikan oleh presiden,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menyambut baik dukungan tersebut.
Menurutnya, pemerintah pusat melalui BP Batam akan terus melibatkan masyarakat dalam pengembangan Rempang Eco-City ke depan.
“Kami mengapresiasi dukungan tersebut. Pastinya kita semua berharap, investasi di Rempang dapat memberikan multiplier effect bagi Kepri, khususnya masyarakat Kota Batam,” ujar Ariastuty. (rud)