JAKARTA (Kepri.co.id) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengatakan, stakeholder olahraga bersatu agar prestasi Indonesia dapat meroket menuju kelas dunia.
“Kita harus terus menggelorakan prestasi emas, ketika sepakbola Indonesia merebut medali emas di SEA Games Kamboja 2023,” ujar ujar Dito Ariotedjo saat menjadi pembicara dalam Silaturami Nasional (Silatnas) Stakeholder Olahraga Indonesia Menuju Pentas Dunia yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Hall Gedung Dewan Pers Kebun Sirih, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: https://kepri.co.id/16/01/2023/universitas-sampoerna-dan-pwi-pusat-buka-kompetisi-menulis/
Prestasi emas ini, lanjut Menpora, harus dijadikan momen kebangkitan prestasi olahraga Indonesia. Menpora berharap, seluruh stakeholder olahraga, NOC (KOI), KONI Pusat, Pengurus Besar/Pengurus Besar (Cabor) dan masyarakat olahraga bersatu, agar tercipta prestasi emas Indonesia.
Silaturahmi nasional tersebut, menghadirkan Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Safri; Sekjen KONI Pusat, TB Ade Lukman; Komite Eksekutif NOC Indonesia, Ismail Ning, dan Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Acara ini dipandu wartawan olahraga senior, Mahfudin Nigara serta dihadiri Ketua PWI Provinsi plus Siwo se-Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, mengatakan, acara silaturahmi ini diselenggarakan sebagai apresiasi atas pencapaian emas Indonesia dalam pesta olahraga negara-negara se Asia Tenggara, SEA Games Kamboja 2023.
“Pencapaian emas Indonesia di SEA Games Kamboja, dimana sepakbola Indonesia mengukir prestasi luar biasa merebut medali emas. Ini semangat baru stakeholder olahraga Indonesia, untuk terus menghadirkan prestasi emas membanggakan dan mengharumkan Indonesia,” tutur Atal.
Sementara itu, Ketua Siwo PWI Pusat, Gungde Ariwangsa, memberi apresiasi tinggi atas semangat anak muda yang ditunjukkan Menpora Dito, yang memiliki visi mengajak masyarakat Olahraga Indonesia bersatu menghadirkan prestasi untuk membanggakan Indonesia.
Sementara itu, coach Indra Sjafri, menuturkan, Indonesia harus memiliki integritas yang ditanamkan bagi para pelaku sepakbola.
“Saya berharap, sepakbola Indonesia memiliki karakter dan jatidiri tersendiri. Kita memang harus belajar menuju ke arah sana. Tapi, tolong jangan benturkan saya dengan pelatih asing,” tutur Indra Sjafri. (now)