BATAM (Kepri.co.id) – Kota Batam, yang dikenal memiliki tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu pendorong utama perekonomian Indonesia, kini menghadapi tantangan baru dengan hadirnya Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.
Tiga KEK yang dikelola Badan Pengusahaan (BP) Batam yakni KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, diresmikan tahun 2024 silam.
Baca Juga: Singapura Dominasi Investasi Terbesar Senilai Rp1,214 Triliun di Batam
KEK Batam, yang berfungsi sebagai jembatan antara Indonesia dan pasar global, memiliki peran penting memperkuat integrasi ekonomi domestik dan konektivitas lintas wilayah.
Dengan lokasi yang strategis dekat Singapura, KEK Batam menjadi pilihan menarik bagi perusahaan multinasional, yang ingin beroperasi dengan biaya yang lebih efisien.
Baca Juga: Listrik Jantung Pertumbuhan Ekonomi Digital, PLN Batam Siap Berikan Pasokan Andal Dukung KEK Nongsa
Namun, meskipun memiliki keunggulan geografis, KEK Batam tidak lepas dari tantangan persaingan, terutama dengan munculnya SEZ Singapura-Johor.
Menanggapi hal ini, BP Batam menyatakan, akan menghadapi situasi ini dengan serius.
Baca Juga: Sambut Tahun 2025, BP Batam Siap Benahi Infrastruktur Pendukung Investasi
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengungkapkan, kehadiran SEZ tersebut dapat dilihat sebagai peluang strategis, untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mengoptimalkan pengembangan wilayah.
”BP Batam melihat ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menarik lebih banyak investasi,” jelas Tuty, sapaan akrab Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Capaian Tahun 2024, BP Batam Sukses Genjot Nilai Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tuty menambahkan, diversifikasi industri melalui KEK akan difokuskan pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, dan energi terbarukan.
”Promosi dan branding internasional terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty. (amr)