BEIJING (Kepri.co.id – Xinhua) – Pinjaman berdenominasi Yuan di China naik sebesar 17,1 triliun Yuan (1 Yuan = Rp2.194) dalam 11 bulan pertama tahun ini, tunjuk data dari bank sentral negara tersebut, People’s Bank of China, Jumat (13/12/2024).
M2, sebuah indikator pasokan uang yang mencakup uang tunai yang beredar dan semua deposito, meningkat 7,1 persen secara tahunan (year on year/ yoy) menjadi 311,96 triliun Yuan pada akhir November 2024.
Baca Juga: Pariwisata Genjot Pembangunan Sosial dan Ekonomi China
M1, yang mencakup uang tunai yang beredar plus simpanan giro, tercatat di angka 65,09 triliun Yuan pada akhir November 2024, turun 3,7 persen (yoy).
M0, yang mengindikasikan jumlah uang tunai yang beredar, naik 12,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi total 12,42 triliun Yuan pada akhir bulan lalu, tunjuk data tersebut.
Pinjaman outstanding Yuan mencapai 254,68 triliun Yuan pada akhir November 2024, meningkat 7,7 persen (yoy).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi China Stabil, Tambah Kepastian Lanskap Ekonomi Global
Data tersebut juga menunjukkan, pembiayaan sosial outstanding mencapai 405,6 triliun Yuann pada akhir bulan lalu, naik 7,8 persen (yoy). (hen/ xinhua-news.com)