Pasca Pengoperasian STS Crane, Kegiatan Bongkar Muat Lancar

Pemakaian STS Crace di Pelabuhan Peti Kemas Batuampar ini, menjadikan bongkar muat makin efektif dan lancar. (F. dok humas bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Pasca pengoperasian ship to shore (STS) Crane per 1 September 2023 lalu, aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Peti Kemas Batuampar semakin efektif dan lancar.

Pengoperasian STS Crane ini, sekaligus pemberlakuan penyesuaian tarif layanan kepelabuhanan melalui Peraturan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala BP Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB) nomor 27 Tahun 2021, tentang Pengelolaan Tarif Layanan dan Tata Cara Pengadministrasian Keuangan pada Badan Usaha Pelabuhan tanggal 10 Agustus 2023

Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar, mengatakan, sejak dioperasikan pada 1 September 2023 lalu, satu unit STS Crane dapat mengakomodir 15 persen dari total volume kegiatan bongkar muat yang ada di Terminal Umum Batuampar.

Ia optimis, pemanfaatan STS Crane untuk kegiatan bongkar muat di Terminal Umum Batuampar dapat terus meningkat, seiring dengan efektivitas layanan yang diberikan.

“Kita terus mengevaluasi pengoperasian STS Crane di Terminal Umum Batuampar, saat ini sudah mengakomodir sekitar 4.500 boks untuk periode 1-30 September 2023,” ujar Dendi Gustinandar dalam keterangan resminya, Rabu (11/10/2023).

Ia melanjutkan, selama pengoperasian STS Crane, rata-rata kapasitas bongkar muat peti kemas mencapai 20 boks per jam. Hal ini lebih cepat dibandingkan kapasitas bongkar muat menggunakan peralatan konvensional yang hanya mencapai 7 hingga 8 boks per jam.

Adapun pelayaran domestik yang telah menggunakan layanan alat bongkar muat STS Crane antara lain SPIL; Tanto, dan Temas.

Sementara untuk pelayaran internasional antara lain Snepac; Laut Mas; Mega Maritim; Putra Lautan Mandiri, dan lainnya.

BP Batam saat ini, tambah Dendi, tengah menyosialisasikan pengoperasian Terminal Peti Kemas Batuampar tahap awal oleh PT Persero Batam.

Hal ini mengacu pada Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur untuk Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Terminal Peti Kemas Batuampar, antara Badan Pengusahaan Batam dan PT Persero Batam.

Untuk tahap awal pengoperasian dermaga utara Terminal Umum Batuampar oleh PT Persero Batam akan dimulai per November 2023, dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun.

“Kami harapkan dukungan semua pihak agar Terminal Umum Batuampar, dapat bertransformasi menjadi terminal peti kemas yang modern dan bertaraf internasional,” tegasnya. (rud)