BATAM (Kepri.co.id) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri hulu migas di semua sektor, termasuk sektor penunjangnya.
Peningkatan kapabilitas SDM ini semakin penting, mengingat semakin tingginya investasi industri hulu migas, mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari tahun 2030.
Baca Juga: Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Raih Penghargaan Dharma Karya ESDM Muda Tahun 2022
“Peningkatan kompetensi SDM di industri hulu migas, juga tidak bisa ditawar mengingat industri ini bersifat padat modal, padat teknologi tinggi, dan memiliki risiko tinggi,” kata Sekretaris SKK Migas, Shinta Damayanti, saat membuka Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Batam, Rabu (12/7/2023).
Oleh karena itu, ujar Shinta, pihaknya mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan juga penyedia barang dan jasa penunjang industri hulu migas di tingkat lokal, memutakhirkan kebijakan dan program SDM yang mendukung produktivitas bekerja.
Forum Kapnas III Tahun 2023 Wilayah Sumbagut, berlangsung selama dua hari (12 dan 13 Juli 2023) di Batam. Forum ini mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Daerah Melalui Peningkatan Kapabilitas SDM Lokal”.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, menegaskan, sebagai regulator SKK Migas secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi meningkatkan kompetensi SDM di semua area operasi.
“Tentu hal serupa juga menjadi mandatory operator migas (KKKS), serta para vendor di tingkat lokal. Industri hulu migas membutuhkan SDM yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi,” ujarnya.
Tahun ini, SKK Migas menargetkan investasi sebesar Rp234,18 triliun di industri hulu migas. Target ini lebih tinggi 26 persen dibandingkan capaian investasi tahun 2022 sebesar Rp185,36 triliun.
Vice President SKK Migas, Erwin Suryadi, yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III Tahun 2023, mengatakan, beberapa pabrikan di Batam yang menjadi penunjang utama operasi migas di Sumbagut, juga dituntut melakukan pemutakhiran kapabilitas SDM. Upaya ini bisa dikolaborasikan dengan program kerja SKK Migas, yang juga diturunkan kepada pihak KKKS.
“Misalnya saja mengenai sertifikasi. Hal ini menjadi bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus manajemen perusahaan, supaya SDM memiliki kompetensi, sesuai peralatan dan teknologi yang terus berkembang dan prosedur yang terus diperbarui,” ujar Erwin.
Menurut Erwin, upaya peningkatan kapabilitas di tingkat lokal selalu menjadi diskursus Forum Kapasitas Nasional di berbagai wilayah operasi SKK Migas.
Hal ini tak lepas dari semangat peningkatan daya saing SDM di Indonesia, yang termaktub dalam nawacita Presiden Joko Widodo. Salah satu dari sembilan prioritas pembangunan pemerintah itu, kemudian diturunkan ke dalam program kerja SKK Migas.
“Aktualisasinya diturunkan ke program Forum Kapasitas Nasional. Makanya di forum ini, SKK Migas bersama KKKS kembali menekankan perlu kolaborasi para pemangku kepentingan meningkatkan kapabilitas SDM industri hulu migas, mulai dari level lokal,” terang Erwin.
Di Batam, lanjutnya, ada beberapa pabrikan yang berhasil menjaga dan meningkatkan kapabilitas pekerjanya. Hal ini terlihat dari capaian dan output yang dihasilkan, seperti keberhasilan membuat produk atau jasa, memenuhi standar kualitas industri hulu migas. Produk-produk itu bahkan sukses dipergunakan di manca negara.
“Forum ini akan menjadi wadah berbagi pengalaman dan bertukar ide, bagaimana peningkatan kapabilitas SDM bisa dilakukan. Saya berharap, best practice tersebut bisa ditularkan kepada semua pelaku usaha penunjang industri hulu migas, supaya tidak ada gap yang jauh di antara sesama pelaku industri penunjang hulu migas nasional,” ujarnya.
Forum Kapasitas Nasional yang kedua kalinya diadakan di area Sumbagut ini, dihadiri Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri M Darwin; Kepala Perwakilan SKK Migas Wilaya Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus; Senior Vice President Offshore Asset PT Medco E&P Ignatius Tenny Wibowo.
Kemudian, beberapa pimpinan atau perwakilan KKKS; pelaku usaha penunjang industri hulu migas, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta tamu undangan lainnya. Pada pembukaan acara, hadir pula secara virtual Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. (amr)