Kelong Pancing Madu Tiga, Bidik Wisatawan Hobi Mancing dan Sejarah Akar Budaya Melayu

Marketing Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang, Drs Fahrur Razi (kiri) dan Owner Tour Hayy Al Musafir Johor, H Juanda menunjukkan nota kerja sama pemasaran wisata di Restoran Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang, Jumat (9/8/2024). (F. asa)

BATAM (Kepri.co.id) – Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang berkonsep kelong dengan fasilitas vila dan kamar hotel, menawarkan konsep wisata yang unik dan menarik.

“Kami membidik wisatawan hobi mancing dan sejarah akar budaya Melayu,” ujar Marketing Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang, Drs Raja Fahrur Razi di sela-sela penandatanganan kerja sama Madu Tiga Group dan Tour Hayy Al Musafir Johor di Restoran Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga: Kelong Pancing Madu Tiga Jalin Kerja Sama Travel Kembangkan Wisata Akar Budaya Melayu

Untuk wisatawan hobi mancing, kata Razi, Kelong Pancing Madu Tiga pilihan yang tepat. Sebab, wisatawan bisa memancing membawa keluarganya.

“Silakan memancing di kelong yang sudah ada ikannya. Ikan yang terpancing di kelong ditimbang dan dibayar. Sedangkan ikan yang dipancing di luar kelong, tak perlu dibayar,” ujar Razi.

Kalau penat memancing, lanjut Razi, bisa beristirahat di vila atau kamar. Di Kelong Pancing Madu Tiga, kata Razi, terdapat 10 vila dan 10 kamar.

Tarif vila per hari Rp600 ribu untuk hari biasa. Sedangkan akhir pekan Rp750 ribu per malam.

Sementara tarif kamar Rp300 ribu per malam, untuk hari biasa. Sedangkan akhir pekan Rp400 ribu.

“Wisatawan yang ingin menginap di Kelong Pancing Madu Tiga, bisa menghubungi kami di nomor 0813-1474-3969,* ujar Razi.

Suasana vila di Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang. (F. asa)

Bidik Wisatawan Akar Budaya Melayu

Selain membidik wisatawan hobi mancing, Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang juga membidik wisatawan akar budaya Melayu.

Kelong Pancing Madu Tiga posisinya di seberang Pulau Penyengat. “Kita tahu, Pulau Penyengat pusat kerajaan Melayu. Dulu kerajaan Melayu itu hebat, tapi dipecah belah oleh traktak penjajah,” ujar Razi.

Baca Juga: Pengelola Terminal Ferry Pasir Gudang Johor dan Jurnalis Malaysia Traveling ke Batam – Bintan

Itulah sebabnya, aku Razi, Madu Tiga Group hadir, menggaet generasi Melayu serumpun yang tersebar di Malaysia, Singapura, dan serumpun Melayu lainnya, berwisata sambil melihat langsung situs kejayaan Kerajaan Melayu.

“Masa lalu tetaplah masa lalu. Tapi, generasi yang sekarang, mereka harus tahu akar budayanya. Mumpung masih ada bukti situsnya dan masih ada saksi sejarah, ayo wisata ke Kelong Pancing Madu Tiga. Kami akan bawa ke situs sejarah peradaban Melayu,” ujar Razi yang juga mantan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Lingga ini.

Sementara itu, Owner Tour Hayy Musafir Johor, H Juanda, bertekad akan membawa wisatawan ke Kelong Pancing Madu Tiga Tanjungpinang.

“Saya sudah pernah membawa tour wisatawan ke Thailand. Saya berpikir, wajar wisatawan banyak ke Thailand karena ada tempat menarik, makanannya enak, dan ada tempat belanja murah.

“Tapi, setalah saya ke Kelong Pancing Madu Tiga, saya ada melihat nilai plus yang tak dimiliki Thailand yaitu adab keramahan dan situs peradaban Kerajaan Melayu yang dulu pernah mewarnai dunia.

“Pusat jalur perdagangan dunia ada di Selat Malaka yang merupakan wilayah Kerajaan Melayu. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, bukti-bukti kehebatan Melayu zaman dulu. Inilah potensi wisata akar budaya Melayu yang menarik dijual,” ujar Juanda. (asa)