Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa mengikuti perayaan Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 6 September 2025. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Wijaya)

MEDAN (Kepri.co.id – Xinhua) – Warga keturunan Tionghoa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, merayakan Festival Hantu Lapar (Hungry Ghost Festival) sebagai bagian dari tradisi penting dalam kalender lunar Tionghoa.

Puncak perayaan tahun ini jatuh pada 6 September 2025, bertepatan dengan hari ke-15 bulan ketujuh dalam penanggalan Imlek. Dalam kepercayaan Tionghoa, hari tersebut diyakini sebagai waktu ketika gerbang antara dunia arwah dan dunia manusia terbuka paling lebar.

Oleh karena itu, masyarakat tidak hanya menggelar sembahyang untuk leluhur, tetapi juga memberikan persembahan kepada roh-roh gentayangan atau roh tanpa keturunan yang tidak memiliki siapa pun untuk mendoakan mereka.

Rangkaian perayaan biasanya melibatkan pembakaran kertas “uang” berwarna kuning, yang dipercaya akan menjadi bekal spiritual bagi arwah di alam baka. Kertas tersebut dibakar bersama aneka makanan persembahan seperti kue-kue, manisan, minuman, dan buah-buahan. Setelah prosesi sembahyang selesai, makanan yang telah dipersembahkan biasanya dibawa pulang dan disantap bersama keluarga.

Bagi masyarakat Tionghoa, hal ini bukan sekadar simbol bahwa arwah telah menerima persembahan, tetapi juga bentuk nyata dari rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan atas perlindungan leluhur yang diyakini membawa berkah bagi keluarga yang masih hidup. Mari simak melalui rangkaian foto berikut ini! (hen/ xinhua-news.com)

 

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa bersiap untuk memberikan penghormatan kepada leluhur mereka, dalam Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 18 Agustus 2024. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Alberth Damanik)

 

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa mempersiapkan makanan yang disajikan untuk bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka, dalam Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 18 Agustus 2024. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Alberth Damanik)

 

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa mempersembahkan Joss Paper atau yang dikenal sebagai uang arwah untuk menghormati leluhur mereka dalam Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 6 September 2025. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Wijaya)

 

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa mempersembahkan Joss Paper atau yang dikenal sebagai uang arwah, untuk menghormati leluhur mereka dalam Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 6 September 2025. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Wijaya)

 

Menengok Perayaan Festival Hantu Lapar di Medan
Warga keturunan Tionghoa menghadiri Festival Hantu Lapar atau Hungry Ghost Festival di Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 6 September 2025. Festival Hantu Lapar dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh dalam kalender lunar China. (F. Xinhua/Wijaya)

 

BERITA TERKAIT:Legenda Pulau Kemaro sebagai Simbol Harmoni dan Budaya Tionghoa di Sumatera Selatan

Menelusuri Jejak Panjang Budaya dan Tradisi Komunitas Tionghoa di Kampung Kapitan Palembang

Laksa Tangerang: Jejak Rasa Peranakan Tionghoa dalam Semangkuk Kuliner Ikonik

Layanan Kemanusiaan Tanpa Batas: Rumah Sakit Regency dan Mahkota Medical Centre Bersama Yayasan Tionghoa Gelar Baksos Kesehatan di Pulau Buru

Bakcang, Kisah tentang Tradisi dan Akulturasi Budaya Tionghoa di Indonesia

Menilik Keharmonisan Etnis dan Budaya antara Tionghoa dan Dayak di Kalimantan