BATAM (Kepri.co.id) – Pasca pandemi Covid 19, Batam mulai kebanjiran proyek manufaktur oil & gas maupun galangan kapal (shipyard).
“Di tengah banjir proyek manufaktur oil & gas ini, kita kekurangan tenaga kerja welder (las) lokal, spesifikasi keahlian gas tungsten arc welding (GTAW) dan shielded metal arc welding (SMA),” ujar Direktur PT Energi Sheikha Persada, Indra Nara Persada, kepada wartawan di Batam Centre, Minggu (7/5/2023).
“Kami sudah submit curriculum vitae (CV) puluhan welder, tapi setelah dites yang lulus sangat sedikit. Padahal, untuk proyek pabrifikasi oil & gas butuh ribuan welder keahlian GTAW dan SMAW,” ujar Indra.
Dalam hal ini, Indra mengetuk Pemerintah Kota (Pemko) Batam maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, menggiatkan pelatihan atau Balai Latihan Kerja (BLK) spesifikasi welder GTAW dan SMAW.
“Perbankan juga kami minta, kiranya mencurahkan dana kepedulian lingkungan (corporate social and responsibility/ CSR) untuk kepelatihan welder spesifikasi GTAW dan SMAW,” harap Indra.
Untuk tenaga welder spesifikasi GTAW dan SMAW, ungkap Indra, gaji dasar Rp6,4 juta perbulan. Ditambah uang makan dan transport Rp120 ribu per hari, serta uang lembur maka pekerja welder spesifikasi GTAW dan SMAW bisa mendapatkan Rp10 sampai 11 juta per bulan.
“Jujur saat ini kami masih membutuhkan banyak tenaga kerja welder spesifikasi keahlian GTAW dan SMAW. Kalau ada yang minat, silakan hubungi nomor telepon kami di 0811 662 991 atau email CV ke indraba749au@gmail.com,” ujar Indra. (asa)