BALI (Kepri.co.id) – Polri kembali menggelar latihan pra Operasi Puri Agung 2022, dalam rangka pengamanan pelaksanaan presidensi KTT G20 di Bali.
Latihan ini, dengan melakukan simulasi di beberapa tempat yang mempunyai potensi kerawanan.
Baca Juga: Polri Siapkan 5.746 Personel, Amankan Pelaksanaan KTT Presidensi G20
Latihan dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono didampingi Dankor Brimob Polri Komjen Pol Anang Revandoko, Asops Polri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
“Tadi kita langsung melihat simulasi-simulasi di lapangan, melalui command center dan bisa mengontrol semuanya di sana,” kata Wakapolri di Command Center Polda Bali, Jumat (4/11/2022).
Melalui command center tersebut, kata Wakapolri, pihaknya bisa mengetahui di mana ploting anggota serta sarana dan prasarana yang sudah ditempatkan.
Selain itu, command center dilengkapi teknologi face recognition, sehingga jika nantinya ada daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian dan orang yang dicurigai, langsung bisa melakukan tindakan, sesuai cara bertindak yang disiapkan.
Lebih lanjut, Gatot menuturkan, Polri akan terus melakukan evaluasi dalam latihan, ini terhadap kekurangan-kekurangan yang masih ada. Latihan ini masih terus dilakukan hingga Sabtu, 5 November 2022.
Gatot menambahkan, Polri menyiapkan latihan tactical floor game dan tactical digital game layaknya metaverse.
Hal ini dilakukan, agar rencana pengamanan yang disiapkan bisa berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
“Sehingga, pelaksanaan presidensi G20 mulai dari persiapan, pada saat dan pasca bisa berjalan aman lancar dan tak ada gangguan,” ujarnya.
Baca Juga: Kakorlantas Imbau Hal Ini ke Masyarakat
Terhadap rekayasa lalu lintas, jenderal bintang tiga ini menyampaikan, sudah disiapkan. Pihaknya akan terus menyosialisasikan masyarakat, agar tidak menimbulkan kemacetan jika nantinya ada rombongan VVIP melintas.
“Ada edaran akan kita sosialisasikan, sehingga masyarakat bisa memahami ketika rombongan lewat, ada alternatif jalan yang disiapkan. Sehingga, tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas,” katanya.
Tak hanya pengamanan di Bali, Wakapolri menegaskan, Polri tetap mengantisipasi potensi kerawanan di seluruh wilayah di Indonesia. Pengamanan dilakukan dengan bersinergi dan berkoordinasi dengan TNI dan stakeholders lainnya.
“Saya menyampaikan, daerah lain untuk mengantisipasi potensi kerawanan. Contoh ada demo di Jakarta, kita sudah siapkan pengamanannya. Kita tetap menjaga keamanan dalam negeri bersama TNI dan stakeholders, terkait termasuk masyarakat,” katanya. (hen)