BATAM (Kepri.co.id) – Bisnis properti di Kota Batam menarik minat pengembang properti asing. Saat ini, Tuan Sing Holdings Limited asal Singapura, mulai membangun kawasan terintegrasi di Kawasan Marina City, Sekupang.
Korporasi yang telah terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan kode SGX:T24 ini, akan membangun kawasan hunian, apartemen, fasilitas hiburan, perhotelan, dan bisnis.
Baca Juga: Calypte dan Terragama Bangun PLTS 1,2 Gigawatts Diekspor ke Singapura
Chief Executive Officer (CEO) Tuan Sing Holdings, William Liem, mengatakan, perusahaannya berminat bisnis properti di Batam, karena ada dukungan pemerintah dari segi pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya.
Oleh karena itu, William berkomitmen, menyelesaikan pembangunan tahap pertama kawasan terintegrasi Opus Bay, di tahun 2025 mendatang.

“Kita sangat apresiasi ke bapak (Muhammad) Rudi, atas support dan dukungan infrastruktur. Yang tentunya, sangat penting untuk proyek (Opus Bay) ini,” ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Sementara itu, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, meminta Tuan Sing Holdings berkomitmen menyelesaikan pembangunan ini.
“Komitmen itu sangat kita harapkan, dalam mengembangkan Kota Batam yang kita cintai ini. Kalau tidak ada komitmen, pembangunan tidak akan berjalan. Kalau pembangunan tidak jalan, ekonomi juga tidak akan tumbuh,” ujar Rudi usai meninjau proyek Tuan Sing Holdings di Marina City.
Rudi melanjutkan, hingga saat ini BP Batam, Pemko Batam, dan seluruh jajaran Forkopimda tengah bekerja sesuai tugas masing-masing meningkatkan ekonomi Kota Batam. Sebab, jika ekonomi Batam terpuruk, akan berdampak pada daya beli masyarakat menurun.
“Makanya harus seiring dan sejalan. Kita dari pemerintah harus hadir. Salah satunya, kita membantu apa yang menjadi kebutuhan investor,” ujar Rudi.
Upaya memenuhi kebutuhan investor tersebut, dengan membangun infrastruktur di seluruh Kota Batam. Pembangunan ini tidak mungkin dibangun oleh pengembang properti. Karena akan berdampak pada harga properti yang akan melambung tinggi.
“Kalau (harga properti) naik, pasti tidak akan terbeli (oleh masyarakat). Kalau tidak terbeli, pertumbuhan ekonomi juga tidak akan naik,” katanya.
Dengan dilakukannya pembangunan infrastruktur tersebut, harga properti akan lebih mudah dijangkau masyarakat Kota Batam, maupun dari luar Kota Batam.
“Kita sudah sepakat bersama Forkopimda, seluruh infrastruktur di Batam ini kita bangun semua dan tidak dipilah-pilah. Kita ingin mengembangkan Kota Batam secara utuh, agar Batam semakin jaya, dan investor pun akan ikut berjaya,” imbuhnya. (asa)