India Bidik Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Batam

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (dua kanan) menerima kunjungan Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste, Sandeep Chakravorty bersama Konjen India di Medan, Shubham Singh di Kasta Coffe Tembesi, Batam, Minggu (28/1/2024). (F. rud/ bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – India membidik investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, yang saat ini tengah dikembangkan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Rumah sakit terbaik di India yaitu Apollo Hospital, yang akan segera berinvestasi di KEK Kesehatan. Apollo Hospital merupakan rumah sakit yang telah dipercaya lebih dari 45 juta pasien dari 121 negara. Hingga saat ini, Apollo Hospital Group telah mempunyai 64 rumah sakit yang beroperasi.

Hal itu diutarakan Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia dan Timor Leste, Sandeep Chakravorty bersama Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan, Shubham Singh saat berkunjung ke Kota Batam, Minggu (28/1/2024).

Dalam kunjungannya ke Kota Batam, ia menemui Kepala BP Batam, Muhammad Rudi yang didampingi Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait; Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Pemko Batam, Reza Khadafi.

“Batam sedang gencar membangun dan terus menjadi daya tarik investasi asing datang ke Kota Batam,” ujar Rudi usai pertemuan di Marriott Hotel Harbour Bay.

Pertemuan itu menjadi kesempatan Rudi, mempromosikan semua sektor di Batam kepada Dubes India tersebut. Menurut Rudi, Kota Batam terus membuka diri dan memberikan peluang berinvestasi.

Rudi berharap, dengan pertemuan itu, Kota Batam semakin dikenal dan investor berdatangan ke Batam menanamkan modalnya.

“Dengan investor datang, ekonomi makin menggeliat dan akan memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat,” katanya.

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan, kehadiran Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste tersebut, dalam rangka meningkatkan investasi India di Kota Batam.

Saat ini, sudah lebih dari 34 perusahaan India yang berinvestasi di Kota Batam, namun banyak perusahaan India tersebut menamamkan modalnya atas nama Singapura.

“Perusahaaan tersebut tidak langsung atas nama India. Jadi, Dubes ini berharap, ke depan ada kerja sama yang lebih erat lagi antara Kota Batam dengan India,” ujarnya.

Ariastuty melanjutkan, ada beberapa peluang investasi di Kota Batam yang sangat menarik minat Dubes India. Salah satunya, investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan yang sedang dikembangkan BP Batam.

Dubes Chakravorty, akan mendorong salah satu rumah sakit terbaik di India, Apollo Hospital untuk segera berinvestasi di KEK Kesehatan.

Sebagaimana diketahui, Apollo Hospital merupakan rumah sakit yang telah dipercaya lebih dari 45 juta pasien dari 121 negara. Hingga saat ini, Apollo Hospital Group telah mempunyai 64 rumah sakit yang beroperasi.

Apollo Hospital juga dikenal tidak hanya sebagai institusi medis, namun juga sebagai penyedia layanan kesehatan terintegrasi di Asia, yang juga mengkhususkan diri dalam konsultasi, klinik, farmasi, asuransi, dan terapi holistik.

Tidak hanya pada bidang kesehatan, Dubes Chakravorty juga menyampaikan ketertarikannya, untuk ikut membangun sejumlah proyek infrastruktur di Kota Batam. Salah satunya, di sektor pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Batuampar yang saat ini sudah dikerjasamakan dengan PT Persero.

“Jadi nantinya, Dubes Chakravorty ini akan mendorong perusahaan-perusahaan di India untuk berinvestasi di Kota Batam. Mereka sangat tertarik dengan potensi investasi yang ada di Kota Batam,” imbuhnya.

Dalam kunjungannya ke Kota Batam, Dubes Chakravorty juga merayakan hubungan diplomatik ke-75 India dan Indonesia di Kasta Coffe Tembesi. Ia berharap, persahabatan kedua negara terus hangat dan langgeng.

“Kami sangat bangga merayakan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kami dengan mitra demokratis lainnya, Indonesia,” kata Dubes Chakravorty.

Chakravorty mengatakan, Indonesia saat ini merupakan mitra dagang terbesar India di kawasan ASEAN. Total perdagangan bilateral mencapai hampir 39 miliar dolar AS pada 2022 hingga 2023.

Ia bersyukur, meski diterpa banyak tantangan global, hubungan Indonesia dan India terus bertahan selama lebih dari tujuh dekade.

“Saya berharap, peringatan 75 tahun ini menjadi momen penegasan kembali persahabatan dan hubungan dekat India dan Indonesia,” imbuh Dubes yang pernah menjadi Konsul Jenderal di New York, Amerika Serikat ini. (rud)