MRO 12 Maskapai di KEK Batam Aero Technic, Serap 1.636 Tenaga Kerja

Pekerja melakukan MRO sebuah pesawat maskapai swasta nasional di KEK Batam Aero Technic Hang Nadim Batam, baru-baru ini. (F. dok humas bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Pusat maintenance, repair, overhaul (MRO) 12 maskapai penerbangan Indonesia dan Asia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Batam Aero Technic (BAT), mampu menyerap 1.636 tenaga kerja.

“Keberadaan KEK BAT membuka peluang kerja dan mendorong peningkatan produktivitas bagi masyarakat,” ujar Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mendukung penuh pengembangan KEK BAT di sela kesibukannya bertemu masyarakat, Kamis (27/7/2023).

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. (F. doh humas bp batam)

Proyeksi cerah di industri penerbangan tersebut, membuat pemerintah dan BP Batam mengambil langkah cepat mendongkrak investasi.

Sebagaimana diketahui, KEK BAT dijalankan sebagai pendukung ekosistem penerbangan di Tanah Air.

Perhatian serius Rudi terhadap pengembangan KEK tersebut berasalan. Hingga semester I 2023, Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) melaporkan bahwa KEK BAT mampu menyerap 1.636 tenaga kerja. Baik langsung ataupun tidak langsung.

Sejak ditetapkan melalui PP Nomor 67 Tahun 2021, investasi KEK BAT pun terus bertumbuh dengan capaian Rp607,5 miliar pada Juni 2023.

“Perkembangan ini terus didorong untuk mencapai komitmen, sebagaimana yang telah ditargetkan Menko Perekonomian RI, dengan target nilai investasi sebesar Rp7,29 triliun dan menyerap 9.976 tenaga kerja hingga tahun 2030,” tambah Rudi.

Selain membidik pasar dalam negeri, KEK BAT juga menyasar kawasan Asia Pasifik. Diperkirakan, sejumlah 12.000 armada pesawat terbang berada di kawasan Asia Pasifik.

“Saya sedang menyiapkan infrastruktur pendukung investasi. Mudah-mudahan, ini ikut berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (rud)