Madu sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Banyak orang yang mengetahui khasiatnya. Manfaat madu bagi kesehatan memang sudah tidak diragukan lagi. Cairan manis yang diproduksi lebah ini, berkhasiat menjaga imunitas tubuh, meredakan batuk, menjaga sistem pencernaan, hingga beragam manfaat lainnya.
Manfaat madu untuk kesehatan didapat dari beragam kandungan nutrisi di dalamnya. Di samping gula yang membuatnya terasa manis, madu mengandung vitamin A (retinol), vitamin B kompleks, vitamin C, serta beberapa senyawa aktif, seperti flavonoid dan asam fenolik.
Madu mengandung gula dan nilai gizi yang tinggi. Selain gula, komponen lainnya juga terkandung di dalam madu. Seperti, mineral, polifenol, vitamin, asam amino, karotenoid, enzim, asam organik, dan senyawa yang mudah menguap.
Madu memang mempunyai peranan utama bagi kehidupan manusia, dan semua itu tak lepas dari banyaknya unsur positif yang dikandung oleh madu, di antaranya yaitu:
Nilai kalori, dalam hal ini kebanyakan masyarakat Indonesia meyakini madu adalah cairan alami yang enak dan manis, namun ada pula yang beranggapan madu adalah makanan istimewa utuk kebugaran tubuh dan kemampuan seksual. Karena setiap 1.000 gram madu mengandung 3.280 kalori, nilai kalori pada 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau setara dengan 5,575 liter susu atau 1,680 kg daging. Karena di dalam madu terdapat kandungan gizi utama yang berbentuk aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa, sukrosa, dan dekstrin karbohidrat. Itulah yang menjadikan madu sangat berkhasiat untuk kesehatan manusia.
Kandungan Nutrisi, madu memiliki kandungan vitamin, asam, mineral dan enzim yang berguna bagi tubuh manusia. Semua kandungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, antibodi, dan penghambat pertumbuhan sel kanker (tumor). Oleh karena itulah, madu sering digunakan sebagai pengobatan alternatif.
Madu mengandung asam organik yang terdiri dari asam glikolat, asam format, asam laktat, asam sitrat, asam asetat, asam oksalat, asam malat, dan asam tartarat yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh manusia. Bahkan, asam laktat mengandung zat laktobasilin yaitu zat penghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor. Sedangkan asam amino bebas dalam madu mampu membantu menyembuhkan penyakit, dan bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak. Akan tetapi, madu juga mempunyai fungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin c, katalase dan pinoembrin.
Kandungan Mineral, kandungan dalam madu alam tergantung dari asal sari bunga yang dihisap lebah. Jika bunga yang ditanam banyak mengandung mineral (zat besi, tembaga, dan mangan), maka madu yang dihasilkanpun berwarna gelap. Sedangka, zat besi erat hubungannya dengan pewarnaan darah (hemoglobin).
Komponen kimia, seorang ilmuan dari Ilinois University di Urbana, AS, pernah menulis dalam Journal of Apicultural Research, bahwa khasiat setiap madu bisa saja berbeda, namun semuanya mengandung antioksidan. Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (aksidasi stres).
Kandungan madu:
Asam ammonia: Pembentuk protein.
Asam lemak: Mebantu penyerapan sebagian vitamin ada saluran lambung.
Kalsium dan fosfor: Membantu pembentukan dan penguatan tulang dan gigi.
Potassium, sodium, dan kalsium: Membantu dalam mengatur gerakan sarap dan otot.
Zat besi: Berperan dalam pembentukan hemoglobin darah.
Enzim amylase: Merombak pati menjadi glukosa.
Enzim lilozim: Memecah dinding bakteri. (asa)