Pengembangan Pulau Rempang, Rencana Strategis Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi memberikan penjelasan pengembangan kawasan Pulau Rempang sebagai proyek strategis nasional di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Selasa (22/8/2023). (F. dok humas bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Pemerintah Indonesia akan memproyeksikan Pulau Rempang, sebagai kota baru dengan industri yang berkonsep “Green and Sustainable City”.

Pengembangan Pulau Rempang, akan menjadi kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth, masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Kota Batam.

Menyikapi wacana tersebut, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, menyampaikan langsung rencana strategis pengembangan Pulau Rempang ke perwakilan masyarakat Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Selasa (22/8/2023).

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi hadir di tengah-tengah masyarakat Pulau Rempang memberikan harapan pengembangan kawasan Pulau Rempang sebagai proyek strategis nasional di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Selasa (22/8/2023). (F. dok humas bp batam)

Berlangsung di Kantor Kecamatan Galang, Rudi menjelaskan, rencana pengembangan tersebut merupakan proyek strategis nasional yang mesti terealisasi dalam waktu dekat.

Hal ini sesuai arahan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, pasca berkunjung ke Kota Batam beberapa hari lalu.

“Saya datang dan bertemu dengan perwakilan masyarakat. Alhamdulillah, kegiatan sosialisasi ini berjalan lancar. Terkait rencana pengembangan Rempang, saya sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat, agar tetap memperhatikan hak-hak masyarakat,” ujar Rudi di hadapan masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Rudi memaparkan, perihal rencana relokasi terhadap masyarakat yang terdampak pembangunan.

Sesuai arahan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, Rudi menyebut, pihaknya menyiapkan kaveling seluas 500 meter persegi untuk masyarakat yang memiliki rumah di atas areal penggunaan lain (APL), dan bersedia direlokasi ke areal yang telah ditetapkan.

Di kaveling 500 meter persegi tersebut, lanjut Rudi, akan dibangun rumah tipe 45.

Dimana, luas kaveling tersebut bertambah dari luasan sebelumnya yang hanya 200 meter persegi.

Tidak hanya itu, masyarakat juga akan diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap tanah dan rumah yang berdiri serta gratis biaya uang wajib tahunan (UWT/UWTO) selama 30 tahun.

Pemerintah memberikan bantuan bagi nelayan, membangun pelabuhan atau dermaga, guna mempermudah aktivitas masyarakat ke depan.

“Jika pengembangan ini berjalan, pemerintah akan menyiapkan fasilitas untuk masyarakat. Termasuk pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta pendidikan di lahan relokasi tersebut,” ungkap Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam ini.

Tidak hanya itu, Rudi menegaskan, pembangunan serta pengembangan Pulau Rempang nantinya akan melibatkan masyarakat setempat. Termasuk rekrutmen tenaga kerja, untuk proyek yang bakal berlangsung.

Dengan nilai investasi yang cukup besar, pihaknya optimis jika pendidikan dan pelatihan khusus yang akan diberikan PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada pemuda setempat, akan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat ke depan.

“Kami berharap, anak-anak di sini terlibat dalam pembangunan. Sehingga, kesejahteraan itu merata. Tim saya sudah terus berkoordinasi ke kementerian terkait. Rempang akan dibangun sesuai instruksi Presiden, semua faslitas juga harus kami siapkan,” tambahnya.

Terakhir, Rudi meminta agar seluruh masyarakat tidak terprovokasi isu miring terkait rencana pengembangan Pulau Rempang.

Ia ingin, situasi kondusif Kota Batam terus terjaga sehingga iklim investasi saat ini pun bisa maksimal.

“Saya titip pembangunan ini. Saya akan berbuat maksimal sesuai kemampuan yang saya punya. Saya bagian dari masyarakat dan membuka peluang kepada seluruh masyarakat bisa berdialog. Mari duduk bersama, tetap jaga situasi kondusif,” pungkasnya. (rud)