Ulas Jasa Orangtua, Ansar Titikkan Air Mata jadi Khatib Idul Fitri di Batam

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad jadi khatib Salat Idul Fitri di Masjid At-Taubah Perumahan Bambu Kuning, Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Sabtu (22/4/2023). (F. dok humas pemprov kepri)

BATAM (Kepri.co.id) – Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad menjadi khatib Salat Idul Fitri 1444 H di Masjid At-Taubah Perumahan Bambu Kuning Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Sabtu (22/4/2023).

Adapun imam Salat Idul Fitri 1444 H di Masjid At-Taubah, ini diimami Syekh Syed Muhammad Zahir Al Hafizh.

Baca Juga: Ansar Paparkan Keberhasilan Penanganan Covid-19 di Kepri, di Hadapan Presiden dan Menteri

Pesan-pesan khutbah yang disampaikan Ansar, mengajak jamaah mengingat pengorbanan orang tua yang tak pernah lelah berjuang dan berkorban demi keluarga.

Dengan penuh penghayatan, butiran air bening mengalir di wajah Gubernur Ansar saat membawakan tema khutbah ini.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersilaturahmi usai Salat Idul Fitri di Masjid At-Taubah Perumahan Bambu Kuning, Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Sabtu (22/4/2023). (F. dok humas pemprov kepri)

Ribuan masyarakat pun, tampak hadir mengikuti momen salat Idul Fitri bersama Gubernur Ansar tersebut.

Ansar menyebutkan, setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, Kita terlahir sebagai manusia muttaqin.

“Sesuatu predikat yang teramat agung yang semestinya kita dapatkan, sebagai hadiah dari hasil perjuangan kita selama bulan Ramadan,” kata Ansar.

Insan muttaqin adalah insan yang paripurna, insan yang secara individu terukur kesalehannya, ketaatannya kepada al kholik penciptanya, taat ibadahnya siang dan malam, terjaga dirinya dari kemaksiatan dan kemungkaran.

“Namun, seorang muttaqin juga harus menjelma sebagai pribadi yang penuh cinta kasih terhadap sesama makhluk Allah SWT,” ujar Ansar.

Terutama, lanjut Ansar, cinta kasih terhadap kedua orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kita, walaupun saat-saat seperti ini mungkin keduanya tak pernah dapat melihat lagi keberhasilan anak-anaknya.

Ayah dan ibu bagi Gubernur Ansar adalah dua insan yang sangat berjasa, lewat keduanyalah manudia dilahirkan di dunia ini. Keduanya menjadi sebab seorang anak mencapai surga. Doa orang tua ampuh, kutukannya juga manjur.

Ibu telah mengandung selama sembilan bulan, kata Ansar, dengan penderitaannya yang berganda untuk melahirkan sang anak. Ia mengandung dalam keadaan susah dan melahirkan dalam keadaan payah.

Umur kandungan yang bertambah, semakin menambah berat baginya. Ketika melahirkan, seolah-olah kematian di depan mata seorang ibu.

“Tapi, ketika ia melihat sang bayi di sisinya, sirnalah dengan cepat semua rasa sakit dan susahnya. Ia gantung kepada sang anak semua harapannya. Ia melihat pada diri si anak ada cahaya hidup dan keindahannya,” kata Ansar, penuh khidmat.

Uraian Ansar akan perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya ini, tampak beberapa jamaah yang termehek menitikkan air mata.

Adapun sang ayah, karena anak, sang Ayah menjadi penakut dan kikir. Ayah berusaha untuk si anak, agar sang buah hati tidak tersakiti.

“Sang Ayah berpindah-pindah bepergian jauh, bekerja tanpa lelah, kalaupun lelah tak begitu dirasakannya. Kadang siap berkorban nyawa bahkan kadang tergadai sedikit imannya,” urai Ansar, sebagian jamaah menundukkan kepala mengenang orang tuanya di kampung

Demi sesuap nasi kehidupan untuk diberikan kepada anaknya, kata Ansar, Ayah merawat dan mendidik. Jika si kecil datang padanya, sang anak merasa senang dan ia pun senang.

Jika sang Ayah yah pulang dalam keadaan lelah, namun setelah melihat anaknya, terasa hilang semua kepenatan dan kepahitan hidup yang barusan di hadapinya.

“Itulah mereka berdua, dan itulah kita sang bayi dan anak kecil yang dulu manja dan kadang menyusahkan hati kedua orang tua kita. Maka sudah menjadi keharusan untuk kita berbuat baik kepada keduanya,” pesan Ansar.

Di momen yang fitri ini, Gubernur Ansar mengajak jamaah yang hadir bersimpuh memohon kepada Allah SWT, untuk mengampunkan dosa orang tua.

Bagi orang tua yang masih bersama
Kami, usainya salat ini, Kami akan bersimpuh di kaki mereka ya Allah, bermohon ampun dan maaf kepada keduanya.

Bagi kedua ibu bapak Kami, yang telah engkau panggil ke hadiratmu,
Kami kirimkan dan Kami titipkan doa buat mereka

“Begitupula bagi ibu dan bapak Kami yang saat ini jauh dari Kami ya Allah. Kami sampaikan dan kami kirimkan pula doa, semoga mereka senantiasa di bawah Allah SWT,” kata Ansar.

Usai salat Id, Gubernur Ansar bersilaturahmi dengan masyarakat Batam yang hadir. Selesai silaturahmi, Gubernur Ansar kembali menuju Tanjungpinang, untuk bersilaturahmi dengan masyarakat di Gedung Daerah. (asa)