Umat Islam Tanjungpinang Aksi Solidaritas untuk Palestina

Aksi solidaritas umat muslim Tanjunpinang bela Palestina di Tugu Sirih, Minggu (22/10/2023). (F. now)

TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Umat Islam Tanjungpinang terdiri dari berbarai komunitas, menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, Minggu (22/10/2023).

Aksi solidaritas tersebut, disesuaikan dengan ucapan Bung Karno: “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu pula lah Bangsa Indonesia berdiri, menantang penjajahan Israel,” ujar Ketua Alumni MtsN 93, Saipul.

Solidaritas untuk Palestina tersebut dimulai pukul 15.00 WIB atau sehabis salat Ashar di Masjid Agung Al Hikmah. Kemudian long march ke Tugu Sirih yang dilanjutkan berorasi dan penggalangan donasi untuk Pelestina, kemudian diakhiri doa bersama.

Peserta aksi solidaritas didominasi perempuan, menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih serta pakaian organisasi ataupun atribut Palestina. Seperti bendera, poster, spanduk, serta lainnya.

Saipul mengatakan, pihaknya mengikuti aksi tersebut sebagai bentuk solideritas kepada warga dan negara Palestina, yang saat ini sedang dibom bardir tentara Israel.

“Semoga banyak Umat Islam yang berpartisipasi membela Palestina. Israelpun sudah keterlaluan,” ujar Saipul mengaku sedih. Pasalnya, saat ini korban kekejaman Israel kebanyakan wanita dan anak-anak dan terus bertambah.

“Banyak juga rumah sakit dan gedung sekolah dihancurkan,” tambah Saipul.

Karena itu, Saipul berharap pemerintah Indonesia bisa membantu perjuangan rakyat Palestina dengan mengirim bantuan tentara ke Palestina.

Sementara itu, Ustadz Riza Hafiz dalam orasinya, mengatakan, saat ini umat Islam di Indonesia masih bisa tidur nyenyak, makan enak, dan lainnya.

Tetapi tidak untuk saudara muslim di Palestina saat ini. “Jangankan makan makan enak dan tidur enak, bisa untuk bernapas panjangpun suatu nikmat, syukur atas umur dari Allah SWT,” ujar Ustadz Riza.

Hadir dalam aksi solidaritas untuk Palestina ini Ustadz Riza Hafiz, Ustadz Misbah, Lazim Kurdi, Ustadz Sugianto, Ustadzah Laila, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya. (now)