BATAM (Kepri.co.id) – Badan Pengusahaan (BP) Batam, memastikan kegiatan ekonomi di Batam tetap berjalan lancar di tengah dinamika global saat ini.
Hal tersebut disampaikan Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad usai melakukan kunjungan kerja kepada sejumlah perusahaan di Batam, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Tarik Investasi AS-Kanada, Menko Perekonomian Gandeng Para Dubes ke Batam
“Mengantisipasi perubahan atau krisis ekonomi yang kemungkinan terjadi, BP Batam perlu mendeteksi secara dini persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan yang beroperasi di Batam,” kata Sudirman.
Menurut Sudirman, hal itu sebagai bentuk perhatian dari pemerintah dalam mengawal investasi yang masuk. Sementara itu, perusahaan sangat menyambut baik pendekatan BP Batam ini.
Disampaikan juga, upaya ini sebagai tindak lanjut pihaknya, di mana akhir Oktober 2022 lalu telah memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang memiliki kontribusi, terhadap peningkatan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi di Batam.
“Mereka sangat mengapresiasi dan menghargai dukungan, serta kerja sama dengan BP Batam,” ujar Sudirman.
Baca Juga: Infineon Batam Ekspansi Usaha, Total Investasi Infrastruktur Rp1,26 Triliun
Upaya BP Batam lainnya, agar Batam tetap berdaya saing yakni mengawal perluasan usaha agar berjalan sesuai koridor yang telah direncanakan.
Baru-baru ini, perusahaan asal Jerman bergerak di bidang semikonduktor kembali mengukuhkan komitmen untuk peningkatan investasi di Batam atau ekspansi usaha.
Perusahaan tersebut merancang sejumlah site plan, dengan total investasi infrastruktur 85 juta EUR (setara dengan Rp1,26 triliun).
“Sesuai instruksi bapak Kepala BP Batam Muhammad Rudi, tugas kami mengawal dan memastikan investasi, ini berada pada koridor yang direncanakan. Saat investasi jalan, lapangan kerja terbuka,” sebut Sudirman.
“Kami tentu sangat bersyukur dengan ekpansi ini, menunjukkan ada kepercayaan yang baik dunia investasi kepada Batam,” sebut Sudirman lagi.
Dengan ekspansi yang dilakukan, ia berharap dapat menjadi dorongan positif bagi peningkatan angka investasi di Batam, sejalan dengan upaya BP Batam menggesa infrastruktur baik dari sisi darat, laut, dan perhubungan udara.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan, langkah BP Batam tersebut selain ingin membangun komunikasi intens dengan perusahaan juga menjamin terbukanya lapangan kerja di Batam.
Diketahui, Batam masih menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh daerah di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, jumlah pencari kerja saat ini mencapai 22 ribu orang di Batam.
“Sudah seharusnya persoalan tenaga kerja ini menjadi tanggung jawab, yang harus di atasi bersama,” kata Ariastuty, Minggu (13/11/2022).
Oleh karena itu, Ariastuty sempat menyayangkan kepada oknum wakil rakyat, yang menyambangi kantornya tempo hari dinilai kurang bijak menyikapi persoalan tenaga kerja di Batam.
“Seharusnya seorang wakil rakyat menawarkan dan mencari solusi untuk kepentingan masyarakat, bukan create pernyataan kontroversi di media,” ucap Ariastuty.
Ariastuty kembali menekankan, BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah, selama ini selalu berupaya memberikan pelayanan dan kemudahan.
Khususnya bagi perusahaan dan pelaku usaha, untuk menanamkan modal dan perluasan usahanya di Batam.
“Tugas utama BP Batam adalah menarik investasi dan memberikan kemudahan perizinan usaha, bagi perusahaan yang berinvestasi,” pungkas Ariastuty.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi di Badan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam, sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 mencapai Rp6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif, realisasi investasi Semester I PMA di Batam sebesar 82,86 persen senilai Rp5,116 triliun dengan 696 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri sebesar Rp6,462 triliun. Praktis, dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri. (asa)