BATAM (Kepri.co.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepri mengingatkan calon legislatif (caleg) maupun tim sukses calon presiden (capres), pemberian angpao tak diikuti ajakan memilih.
Diiharapkan, semua pihak sama-sama mengawal jika terjadi money politic. “Selama masa tenang dan pemungutan, kita siaga 1×24 jam. Kita minta caleg komit. Kita juga siaga di 219 pulau di Kepri dengan 5.905 TPS,” ujar Ketua KPU Kepri, Indrawan Susilo Prabowoadi pada rakor stakeholder persiapan tahapan masa tenang Pemilu tahun 2024 di Batam Center, Kamis (8/2/2024).
Disebutkan Indrawan, kampanye baik lewat alat peraga, semua dilakukan terakhir 10 Februari 2023. Tidak ada lagi ada ajakan memilih.
“Nanti, penertiban alat peraga kampanye (APK) dibantu Satpol PP. Tapi, diminta agar ditertibkan oleh peserta Pemilu,” jelasnya.
Diingatkan, agar semua caleg menertibkan APK-nya. Pembersihan ATK dilakukan Satpol PP, terakhir 13 Februari 2024 pukul 23.59 WIB.
“Termasuk di medsos, agar ditutup atau banner atau sejenisnya yang bernada memilih calon tertentu untuk dihapus,” imbuhnya.
KPU Kepri dan Bawaslu Kepri, meminta agar semua partai dan calon legislatif (caleg), agar membersihkan atribut kampanyenya.
Tidak hanya baliho fisik di pemukiman, pinggir jalan dan lainnya. Namun, juga yang ada di media massa, hingga media sosial (medsos). Jika tidak, maka akan ditindak sebelum hari pencoblosan.
Ikut serta dalam kegiatan itu, perwakilan PWI Kepri, SMSI Kepri, AJI, Satpol PP Kepri, dan lainnya.
Angota Bawaslu Kepri, Rosnawati, mengingatkan, penertiban atau penurunan atribut kampanye dilakukan di masa tenang. Tidak hanya spanduk dan balih, namun iklan di media juga.
“Kita mengingatkan agar semua atribut kampanye ditertibkan. Jika tidak, Satpol PP akan menertibkan alat peraga. Kita harapkan di masa tenang bisa berjalan baik,” harapnya.
Selain itu, pihaknya akan fokus tidak menimbulkan pidana di masa tenang. “Kita fokus, bagaimana proses pesta demokrasi berjalan baik. Kita akan koordinasi juga dengan TNI dan polisi untuk membantu, mengamankan kita, dari tindakan yang tidak kita inginkan,” sambungnya. (rud)