BATAM (Kepri.co.id) – Sebanyak 22 kasus mirip flu Singapura ditemukan di Batam. Kasus itu ditemukan setelah dilakukan pemetaan dan pemeriksaan sampel, terhadap kasus yang gejalanya mirip flu Singapura.
Gejalanya berupa ruam-ruam kemerahan di bagian tangan dan kaki, serta, ada gejala sariawan di mulut.
Gejala flu Singapura ini, bisa ditangani sendiri di rumah jika gejalanya ringan. Penderitanya dianjurkan minum banyak air putih dan istirahat di rumah.
Namun, jika gejalanya berat, orang tua dapat membawa anaknya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Rata-rata, gejalanya ringan aja. Artinya, tidak sampai mengakibatkan kematian. Biasanya kalau demam, bisa dikasih obat penurun panas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (5/9/2023).
Kemudian untuk ruamnya bisa diberi salep kulit, sudah sembuh maksimal 7-10 hari. Didi mengatakan, beberapa kasus yang ditemukan di Batam paling banyak dari wilayah Tanjungbuntung dan Seipanas.
Meskipun namanya flu Singapura, tapi gejala penyakit tersebut tidak mirip flu seperti pada umumnya.
Saat ini, kata Didi, petugas masih melakukan pemetaan dan pemeriksaan beberapa sampel di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
“Satu sampel baru ke luar hasilnya negatif. Tapi, secara klinis gejalanya itu mirip seperti gejala flu Singapura,” ujarnya.
Kasus yang gejalanya mirip flu Singapura ini, baru ditemukan menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan tidak ada menyerang orang dewasa.
Setelah mendapat laporan dari puskesmas setempat, Dinkes Batam langsung melakukan penyuluhan kepada masyarakat, tentang flu Singapura dan cara mencegahnya.
Karena menyerang anak-anak, orang tua pun diimbau memperhatikan lingkungan tempat bermain anak. Tempat bermain umum seperti taman bermain, tempat mandi bola, dan sebagianya, saran Didi, sebaiknya dihindari sementara waktu. (now)