TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Kebijakan Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad atas program subsidi bunga 0 (nol) persen pinjaman untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), akan dilanjutkan di tahun 2023.
Program yang dimulai sejak tahun 2021 ini, terbukti mampu membantu pelaku UMKM mendapatkan tambahan modal usaha, tanpa perlu memikirkan bunga pinjaman. Adapun bunga pinjaman, telah ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
Baca Juga: Gubernur Tetapkan UMP Kepri Tahun 2023 Naik Rp229 Ribu, Menjadi Rp3,279 Juta
Kebijakan Gubernur Ansar ini, upaya penguatan dan pemberdayaan UMKM yang ada sebagai salah satu pilar pembangunan daerah. Sehingga, mampu membuka kesempatan kerja yang luas dan memiliki kontribusi yang besar mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi.
“Program ini efektif memulihkan ekonomi Kepri. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, jadi kita lanjutkan program ini di tahun 2023,” kata Ansar di Tanjungpinang, Rabu (4/1/2023).
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepri per tanggal 19 Januari 2022, terdapat 146.638 UMKM di seluruh Kepri yang tersebar di Kota Batam sebanyak 75.064 (51 persen), Kota Tanjungpinang sebanyak 18.613 (13 persen).
Di Kabupaten Bintan sebanyak 11.783 (delapan persen), Kabupaten Karimun sebanyak 18.434 (13 persen), Kabupaten Natuna sebanyak 8.454 (enam persen), Kabupaten Anambas sebanyak 5.262 (empat persen), dan Kabupaten Lingga sebanyak 9.028 (enam persen).
Jumlah UMKM yang cukup banyak, dapat dikatakan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Kepri. Apalagi, di masa-masa pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat. Untuk itu, demi mempertahankan eksistensi UMKM di Kepri di masa pandemi, Gubernur Ansar mengeluarkan kebijakan strategis dalam wujud bantuan modal bagi UMKM dengan bunga 0 (nol) persen untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari PT Bank Riau Kepri.
Sasaran penerima manfaat kebijakan ini adalah UMKM yang bergerak di sektor produktif, kemudian UMKM yang tidak sedang menerima fasilitas kredit dari Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank (kecuali UMKM yang sedang menerima fasilitas kredit konsumtif (KK).
Kemudian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)), dan UMKM yang tidak tergolong sebagai debitur bermasalah berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman tentang kredit/ pembiayaan usaha mikro, dengan subsidi bunga/ margin antara Gubernur Kepri dengan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri pada 21 Agustus 2021 lalu, dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemprov Kepri dengan PT Bank Riau Kepri pada 15 September 2021, serta perubahan atas PKS pada tanggal 29 November 2021.
Setelah seluruh detail teknis selesai, tak perlu waktu lama, Gubernur Ansar resmi menyalurkan Program Bantuan Modal UMKM dengan Bunga 0 (Nol) Persen, ditandai dengan menyerahkan akad kredit pinjaman modal ke masyarakat.
Serta menyimulasi akad kredit pinjaman tersebut di Kantor Bank Riau Kepri cabang Tanjungpinang, tanggal 8 Desember 2021 serta menyerahkan secara simbolis program ini di Kantor Bank Riau Kepri Cabang Batam, tanggal 23 Desember 2021 lalu.
Gubernur Ansar pada saat itu menjelaskan, bantuan yang diberikan Pemprov Kepri berbentuk subsidi bunga 0 (nol) persen dari pinjaman modal. Dalam artian, masyarakat yang mengajukan pinjaman modal UMKM ke Bank Riau Kepri, hanya perlu mengembalikan pinjaman pokok semata. Sementara bunga dari pinjaman modal tersebut akan ditanggung seluruhnya oleh Pemprov Kepri.
Kini Gubernur Ansar terus mempromosikan program subsidi bunga nol persen, untuk pinjaman UMKM dalam setiap kesempatan dirinya melakukan kunjungan ke daerah-daerah di Kepri. Menurutnya, masyarakat luas harus mengetahui program subsidi bunga nol persen, sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk pelaku UMKM.
“Mari kita manfaatkan subsidi bunga ini, silakan datang langsung ke Bank Riau Kepri untuk mengetahui skemanya,” ajak Ansar.
Adapun detail skema kredit yang diberikan adalah kredit modal kerja, maupun investasi bagi pelaku UMKM dengan plafon maksimal Rp20 juta. Bunga yang dikenakan kepada debitur murni nol persen, di mana debitur mendapat subsidi bunga dari Pemprov Kepri sebesar 9 persen ektif menurun.
Jangka waktu kredit yang diberikan selama 24 bulan, tidak dikenakan biaya provisi. Namun ada biaya administrasi sebesar Rp50 ribu.
Memang di tahun 2021, realisasi bunga kredit lebih rendah dibandingkan data hingga Agustus 2022. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri, Agusnawarman, hal tersebut wajar, karena memang pelaksanaan awalnya akhir tahun 2021.
“Karena memang kita pelaksanaannya di akhir tahun 2021, setelah semua persyaratan teknis selesai. Juga saat itu program ini belum tersosialisasi maksmimal ke masyarakat. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang tahu dan ikut program ini, sehingga capaian 2022 lumayan tinggi,” ujar Agusnawarman.
Dari data Dinas Koperasi dan UKM Kepri, per Agustus 2022 realisasi bunga kredit telah mencapai angka Rp650 juta lebih. Dengan rincian Rp186 juta lebih di tahun 2021 dan Rp464 juta lebih di tahun 2022. Kemudian, plafon kredit yang telah disalurkan telah mencapai Rp11,160 miliar dengan total 591 UMKM sebagai debitur.
Dari total plafon kredit yang telah disalurkan tersebut, tercatat UMKM dari Kota Tanjungpinang yang paling banyak mengikuti program ini sebanyak 161 UMKM, dengan plafon kredit Rp3,071 miliar (27,52 persen), diikuti Kabupaten Natuna sebanyak 161 UMKM dengan plafon Rp3,065 miliar (27,46 persen).
Baca Juga: Ansar – Rudi Dampingi Mendag Zulkifli Tinjau Pasar Jelang Nataru di Batam
Selanjutnya Kabupaten Karimun sebanyak 102 UMKM dengan plafon Rp1,958 miliar (17,54 persen), Kota Batam sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp1,060 miliar (9,50 persen), Kabupaten Lingga sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp1,052 miliar (9,43 persen), Kabupaten Bintan sebanyak 32 UMKM dengan plafon Rp632 juta (5,66 persen), dan Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 UMKM dengan plafon Rp322 juta (2,89 persen)
Dari data di atas, dapat dilihat minat yang tinggi dari para pelaku UMKM, yang memenuhi syarat mengikuti program ini. Gubernur Ansar berjanji, akan mendorong program ini secara berkepanjangan jika animo masyarakat terhadap program subsidi bunga modal UMKM ini sangat besar. Oleh karena itu, Gubernur meminta jajarannya untuk disosialisasikan ke masyarakat luas dan ke teman-teman UMKM lain.
“Kalau lebih banyak yang memanfaatkan program ini, kita akan buat klasifikasi usahanya. Saya yakin masih banyak masyarakat yang belum tau informasi ini, agar bersama pemerintah daerah dan Bank Riau Kepri bantu sosialisasikan program ini,” imbaunya. (asa)