Warga Resah Buaya Sering Muncul, Polsek Pasang Plang Imbauan

Kapolsek Bukit Bestari Tanjungpinang, AKP Yuhendri Januar bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, memasang plang imbauan waspada buaya di Sungai Jalan Salam, Kampung Kolam, Kelurahan Seijang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Jumat (29/9/2023). (F. now)

TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Akhir-akhir ini, warga yang tinggal di sepanjang Sungai Kampung Kolam, Kelurahan Seijang Tanjungpinang diresahkan kemunculan buaya. Bahkan, sudah ada warga yang diterkam buaya.

Sebelum terjadi korban jiwa lebih banyak, Polsek Bukit Bestari Tanjungpinang bersama Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau memasang plang imbauan waspada ada buaya di Sungai Kampung Kolam, Kelurahan Seijang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Jumat (29/9/2023).

Imbauan itu antara lain berisi larangan tidak mandi di sungai, karena keberadaan buaya yang sering muncul di sungai Kampung Kolam itu. Sehingga, dikhawatirkan akan membahayakan masyarakat yang beraktifitas di sungai tersebut.

“Makanan buaya adalah ikan, maka dilarang membuang isi perut ikan dan membuang sisa makanan ke sungai. Berhati-hati dan tetaplah waspada saat beraktivitas di perairan, terutama pada sore dan malam hari,” ujar Kapolsek Bukit Bestari, AKP Yuhendri Januar SH MHum kepada wartawan di lokasi pemasangan plang.

Diterangkannya, pada Minggu lalu ada warga nelayan dikawasan ini yang diterkam buaya, dan mengalami luka-luka. “Kita sering patroli di Seijang, dan kita minta masyarakat lebih waspada maupun hati-hati,” terang AKP Yuhendri, mantan Kapolsek Bengkong, Batam ini.

Terhadap nelayan, Yuhendri meminta masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di perairan, mengingat di kawasan ini dikabarkan banyak buaya dan sewaktu-waktu dapat menerkam warga.

“Kita imbau masyarakat tetap waspada. Ada empat unit plang yang kami pasang sebagai bentuk peringatan dini,” ujarnya.

Di lokasi, Polisi Kehutanan Penyelia, Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Balai Besar KSDA Riau, Aprianto Kurniawan, menuturkan, di Sungaijang bisa disebut sebagai habitat buaya.

Ia menuturkan, saat ini di Sungaijang diperkirakan ada puluhan ekor buaya. Namun, ia tidak menganjurkan ke masyarakat menangkap buaya-buaya tersebut.

“Kita minta kepada masyarakat supaya dapat mentaati imbauan yang dipasang. Sebab, di sungai ini ada buaya yang hidup berdampingan dengan manusia. Karena itu, mari menjaga kewaspadaan beraktivitas di sungai dan perairan Kampung Kolam ini,” imbaunya.

Lanjut Aprianto, saat ini titik satwa konflik buaya sebanyak 25 titik di Pulau Bintan, termasuk di kawasan Tanjugnpinang yang memiliki perairan yang ditumbuhi tanaman Bakau.

“Prioritas di Sungaijang dan Tembeling, bukan berarti di titik lain tidak dipantau. Karena, memang agak banyak buaya di lokasi tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda Kampung Kolam, Eka Amirsa, menyebutkan, sejak ada kejadian warga diterkam buaya, saat ini masyarakat banyak yang khawatir turun ke laut.

“Kami berterima kasih kepada pihak polisi telah pasang plang. Anak-anak di sini jadi tahu, agar warga lebih hati-hati lagi,” katanya.

Menurutnya, buaya di sini sering muncul, biasanya ukuran tiga meter, dan selama ini baru itu kejadian adanya warga yang diterkam buaya.

“Akhir -akhir ini, buaya tersebut sering memakan anak kucing warga,” imbuhnya. (now)