Batam Tunjukkan Tren Positif Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Pintu masuk pelabuhan Batuampar, Batam. Dengan modernisasi pelabuhan ini, diharapkan arus barang masuk dan ke luar Batam lancar yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. (F. dok humas bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Di tengah kepanikan dan kelesuan akibat pandemi Covid-19, ada kabar gembira dari Batam, menunjukkan tren peningkatan ekonomi yang menajam.

Usaha Badan Pengusahaan (BP) Batam mendorong peningkatan investasi, berhasil mendongkrak perekonomian daerah industri itu.

Tercatat, selama tahun 2021, ekonomi Batam menyalib pertumbuhan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dengan nilai 4,75 persen. 

Karena kondisi itu, Batam percaya diri menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6 hingga 7 persen tahun 2022.

Optimisme makin tinggi, setelah kondisi pandemi Covid-19 terus menurun. Kemudian, pintu masuk wisatawan mancanegara dari Singapura ke Batam mulai dibuka.

Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, optimisme makin besar setelah ada beberapa nota kerja sama.

Seperti kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim yang dicapai sebelumnya, bisa direalisasikan mulai tahun ini.

Kehadiran dubes-dubes negara asing ke Batam, melihat peluang investasi di daerah Batam, menjadi indikasi positif.

“Kita berangkat dari pertumbuhan ekonomi tahun 2021, walau saat itu pandemi Covid-19 meningkat. Sekarang mulai terkendali dan diharap dapat meningkatkan keinginan investor masuk. Itu juga bisa dilihat dari kunjungan dubes-dubes belakangan ini,” kata Rudi, Selasa (30/3/2022).

Daya tarik Batam sebagai daerah investasi, dibuktikan dengan banyaknya minat negara asing menjajaki investasi sejak tahun 2021. Padahal, saat itu pandemi Covid-19 sedang parah-parahnya.

Pertengahan Maret 2022 saja, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, menerima kunjungan Duta Besar Denmark terkait rencana pengembangan Batam New Port, Tanjungpinggir, Sekupang.

Batam memiliki nilai investasi tinggi, ditunjukkan oleh Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen. Ia mengatakan, lokasi Batam yang strategis meningkatkan optimisme sektor industri maritim.

“Pasar Indonesia, khususnya Batam, di sektor kepelabuhanan sangat besar. Begitu juga dengan potensi transhipment bila dimaksimalkan dengan baik,” kata Larsen. (asa)