Cold Storage Cabai Tekan Inflasi Kepri Mulai Beroperasi

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas RI, Budi Waryanto memotong pita menandai peresmian cold storage di Pelabuhan Roro Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (28/10/2023). (F. dok humas pemprov kepri)

TANJUNGPINANG (Kepri.co.id)Cold storage penyimpanan cabai untuk menekan inflasi di Kepri mulai beroperasi, Sabtu (28/10/2023).

Cold storage senilai Rp2,1 miliar bantuan dana APBN melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI ini, diresmikan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di Pelabuhan Roro Dompak, Kelurahan Dompak Kecamatan Bukit Bestari

Kapasitas cold storage ini 7,5 ton mampu menyimpan bahan pangan hingga tiga bulan.

Ini merupakan hasil pendekatan yang dilakukan Gubernur Ansar bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Kesehatan Hewan (KP2KH) Kepri, Rika Azmi yang menjemput bola bertemu langsung Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Adi di Jakarta tiga bulan lalu.

Saat itu, Gubernur Ansar meminta bantuan pembangunan dua storage, untuk cabai di Tanjungpinang dan kontainer daging di Karimun yang rencananya akan diresmikan bulan depan.

“Saya mengakui Kepala Bapanas itu top dan hebat. Dalam waktu tiga bulan permintaan kita dipenuhi. Kita harus buktikan ini sukses, sehingga bisa meminta bantuan yang lain. Kita kontrol langsung cold storage cabai ini dan kontainer untuk daging di Karimun,” ujar Gubernur Ansar.

Menurut Gubernur, penyediaan cold storage ini mendukung upaya Pemprov Kepri yang saat ini sedang getol melaksanakan gerakan tanam cabai bersama. Di mana, cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang terbesar inflasi di Kepri.

“Alhamdulillah dari hasil neraca pangan, saat ini sebulan kita sudah bisa memproduksi rata-rata 600 ton, masih minus lebih kurang seratus ton. Kita menghindari jangan sampai terjadi panen raya cabai di Kepri, karena kelebihan supply dibandingkan demand maka harga dapat merosot. Untuk itu, tersedianya cold storage ini membantu mengontrol hal tersebut,” ungkapnya.

Gubernur Ansar mengakui, gerakan menanam cabai tersebut sangat mempengaruhi kestabilan inflasi di Kepri yang saat ini terbilang sangat baik.

Dengan rincian Agustus 2023 dibandingkan Juli 2023 (m-t-m) sebesar 0,16%, sedangkan Agustus 2022 dibandingkan dengan Agustus 2023 (y-o-y) sebesar 2,97%.

“Pengendalian inflasi ini yang mempengaruhi daya beli masyarakat, merupakan salah satu indikator capaian indeks pembangunan manusia bersama pendidikan dan kesehatan. Kita bersyukur, Kepri menempati urutan keempat terbaik di Indonesia dengan angka 76,46 poin di tahun 2022,” imbuh Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar pada kesempatan itu, menyerahkan secara simbolis bantuan pertanian kepada beberapa kelompok tani komoditi cabai di Tanjungpinang.

Penerimaan bantuan enam Kelompok berupa benih cabai 150 sachet, pupuk NPK 4.750 Kilogram (Kg), pupuk organik 4.800 Kg, dan mulsa 50 roll.

Kemudian komoditi holtikultura dengan penerima bantuan enam kelompok berupa pupuk NPK 20.000 Kg, pupuk organik 2.960 Kg, dan mulsa 20 roll.

Terakhir bidang konsumsi pangan dengan jumlah penerima bantuan lima kelompok, berupa benih kacang 500 sachet, benih kangkung 20 pack, benih sawi 150 sachet, benih timun 100 sachet, benih bayam 20 pack, tanah hitam 120 m³, hand sprayer 10 unit, polybag 250 Kg, NPK 250 Kg, dan pupuk organik 1 ton.

Kemudian Gubernur Ansar menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pembangunan Kepri (Perseroda) dengan Koperasi Konsumen Plasma Agri Kundur, tentang kerja sama dalam bidang ketahanan pangan dan pertanian serta bidang layanan bisnis.

Kemudian tanda tangan antara PT Karya Karimun Mandiri (Perseroda) dengan Perumda Dharma Jaya Jakarta tentang kerja sama pemasok produk daging sapi, sebagai ketahanan pangan di Wilayah Kabupaten Karimun.

Turut menghadiri acara tersebut Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas RI Budi Waryanto, Forkopimda Kepri, Pj Walikota Tanjungpinang Hasan, Tim Percepatan Pembangunan Kepri, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kepri, serta Kepala Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kepri, Kota Tanjungpinang, dan Bintan. (hen)