Jangan Sampai Ketenangan dan Keberagaman Terganggu, Ikama Desak Polri Tangkap Saefuddin

Saefuddin Ibrahim (kiri) dan Ketua Ikama Kepri, Umar Faruq. (F. dok ikama kepri)

BATAM (Kepri.co.id) – Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Provinsi Kepri, Umar Faruq kembali mendesak kepolisian agar segera menangkap murtadin Saefuddin Ibrahim.

Seperti diketahui, Saefuddin Ibrahim di media sosial (medsos) pada Sabtu (19 Maret 2022), berkomentar menghapus 300 ayat dalam Alquran dan pesantren berindikasi ajaran terorisme.

“Ini sudah mendekat bulan suci Ramadan, kami mendesak kepolisian segera menangkap murtadin Saefuddin Ibrahim. Pernyataannya, benar- benar melukai hati kami umat muslim,” ujar Umar Faruq dalam acara Isra Miraj dan Tarhib Ramadan di Pondok Pesantren Nurut Taubah Kaveling Sambau, Nongsa, Senin (27/3/2022) malam.

Umar Faruq yang juga pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurut Taubah ini, dengan tegas menyatakan, merasa terhina dan dirugikan secara immateril atas pernyataan murtadin Saefuddin atas ponpes berindikasi ajaran terorisme.

“Itu namanya memberikan stigma buruk dan menjatuhkan marwah pendidikan pesantren. Kalau murtadin Saefuddin menyatakan pesantren berindikasi teroris, buktikan dan laporkan ke polisi. Jangan Anda buat fitnah dan gaduh,” ujar Umar Faruq marah.

Itu sebabnya, tambah Umar Faruq, jangan gara-gara titik senila maka rusak susu sebelanga. Jangan gara-gara murtadin Saefuddin tak ditangkap, kata Umar Faruq, ketenangan dan keberagaman dalam beragama terganggu.

“Kalau alasan murtadin Saefuddin di Amerika, itukan teknis saja. Misalnya, matikan saja paspornya, atau masukkan dalam pencarian interpol, kan gak bisa ke mana-mana Saefuddin. Mohon maaf, bukan mengajari. Tapi, kami terluka atas pernyataan murtadin Saefuddin,” aku Umar Faruq.

Tidak hanya itu, kata Umar Faruq, murtadin Saefuddin dinilai rasis dengan menantang atau duel atau carok Menko Polhukam Mahfud MD yang merupakan tokoh nasional dan tokoh jati diri putra Madura.

“Macam betul aja murtadin Saefuddin itu. Kalau negara kita bukan negara hukum, sudah banyak orang Madura bawa clurit mengejar dia. Karena masih negara hukum, minta kepolisian dengan segala hormat, segera menangkap murtadin Saefuddin itu,” pinta Umar Faruq. (rud)