BATAM (Kepri.co.id) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sebagai perpanjangan tangan pemerintah dengan negara luar, membahas pengembangan diplomasi investasi semikonduktor di Batam.
Hal itu ditandai, Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Kepala Bidang Fasilitasi Investasi dan Peningkatan Daya Saing, Ali Mukhtar menerima kunjungan kerja Kemenlu RI di Kantor BP Batam, Selasa (26/3/2024).
Ali menjelaskan, sejumlah peluang investasi menjadi pembahasan utama dalam kunjungan tersebut. Khususnya, perkembangan sektor industri semikonduktor.
Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri memberikan perhatian serius terhadap potensi investasi industri semikonduktor (perangkat pengantar listrik).
Mengingat, industri tersebut menjadi salah satu keunggulan Indonesia di era pesatnya teknologi informasi dewasa ini.
“Industri jenis ini (semikonduktor) sangat dibutuhkan, dalam perkembangan teknologi ke depan. Ini yang menjadi fokus diskusi kami,” ujar Ali, usai memimpin jalannya pertemuan.
Ia mengungkapkan, pemerintah melalui BP Batam akan berupaya maksimal, membujuk calon investor merealisasikan investasinya di bidang tersebut.
Apalagi, Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) yang berfungsi sebagai jembatan digital antara Indonesia – Singapura.
Kehadiran NDP sendiri, diyakini mampu menarik investasi di sektor semikonduktor ke depan.
“Sesuai instruksi Kepala BP Batam, kami berkomitmen memberikan kemudahan bagi investor. Hal ini bertujuan, meningkatkan nilai realisasi investasi ke depan.
Sehingga, berdampak terhadap ekonomi Batam, termasuk pengembangan sektor semikonduktor,” pungkasnya.
Sementara, Diplomat Ahli Utama Kemenlu RI, Dr Sudjatmiko, mengapresiasi perkembangan investasi di Batam.
Menurut Sudjatmiko, Batam berpeluang besar menyerap investasi di sektor semikonduktor ke depan.
Salah satu potensi besar yang menjadi lirikan, pengembangan KEK NDP sebagai pusat digital atau data center.
“Diskusi kita ini, membahas pengembangan industri semikonduktor. Tujuan kami datang, mendukung diplomasi ekonomi, dengan tujuan nilai investasi di Indonesia bisa meningkat,” ujarnya. (rud)