BATAM (Kepri.co.id) – Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membahas percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan Pulau Rempang di Kementerian Investasi, Senin (25/9/2023).
Sejumlah aspirasi yang disampaikan masyarakat Rempang saat bertemu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia beberapa waktu yang lalu telah diakomodir pemerintah.
Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo, dan rapat koordinasi percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan Pulau Rempang di Kementerian Investasi, Senin (25/9/2023).
Bahlil mengatakan, ada sejumlah aspirasi yang disampaikan tokoh masyarakat kepadanya pada 17 September lalu, dan aspirasi yang disampaikan kepada Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi saat bertemu dengan warga Rempang pada 21 September 2023.
“Dari pertemuan itu, saya kemudian banyak mendapat masukan-masukan,” ujar Menteri Bahlil.
Ia menjelaskan, masyarakat tidak mau dilakukan pergeseran ke Dapur 3 Sijantung. Sehingga, mereka meminta digeser masih di wilayah Rempang yaitu di Tanjung Banun.
Selain itu, mereka juga meminta seluruh makam leluhur yang ada di Pulau Rempang tidak dilakukan pergeseran. Makam para leluhur, nantinya akan dilakukan pemagaran. Sehingga, masyarakat yang hendak berziarah dapat dengan nyaman.
Selanjutnya, menyangkut kompensasi kepada masyarakat, pemerintah akan memberikan lahan maksimal seluas 500 meter persegi. Di mana untuk lahan tersebut, akan diberikan sertifikat hak milik.
Begitu juga untuk rumah warga Rempang. BP Batam akan memberikan hunian tetap berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta untuk warga Rempang. Namun, jika masyarakat mempunyai rumah yang nilainya lebih besar berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), akan diberikan tambahan sesuai selisih nilai rumah.
Selain itu untuk tambak ikan, perkebunan hingga perahu, juga akan dikompensasikan sesuai aturan yang berlaku.
“Hak-hak rakyat, karena itu arahan Bapak Presiden, semuanya harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Bahlil.
Masyarakat juga meminta dalam investasi ini, masyarakat tidak hanya menjadi pekerja. Akan tetapi, masyarakat dilibatkan dalam investasi. Sehingga, permintaan ini sudah dilakukan pembicaraan dengan Xinyi Group dan telah disetujui.
“Jadi apa yang diminta tokoh-tokoh sewaktu saya di sana dan Pak Rudi datang ke sana, alhamdulillah sudah kita akomodir dilakukan secara kekeluargaan,” katanya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyambut baik keputusan diakomodirnya sejumlah aspirasi dari masyarakat Rempang.
“Kami sudah sampaikan semua. Seluruh harapan dari warga sudah kita sampaikan, alhamdulillah sebagian besar sudah diakomodir. Semoga, ini menjadi langkah awal dalam kebangkitan ekonomi di Pulau Rempang,” ujar Rudi. (rud)