BEIJING (Kepri.co.id – Xinhua) – Penyedia layanan kehidupan daring asal China, Meituan, pada Rabu (18/12/2024) mengumumkan, pihaknya telah meluncurkan layanan pengiriman drone luar negeri pertamanya.
Hal ini menjadi sebuah langkah penting, memanfaatkan teknologi digital China yang canggih dan ramah lingkungan dalam ekonomi ketinggian rendah di seluruh dunia.
Baca Juga: Volume Pengiriman Ekspres China Tembus 150 Miliar, Torehkan Pencapaian Bersejarah
Meituan mengatakan anak perusahaan layanan pengiriman drone miliknya, Keeta Drone, memperoleh lisensi komersial untuk pengiriman drone Beyond Visual Line of Sight (BVLOS) dari otoritas penerbangan sipil Dubai, dan telah mulai menyediakan pengiriman makanan, obat-obatan, dan barang-barang esensial lainnya menggunakan drone dengan cepat dan efisien di area percontohan yang telah ditentukan.
Selain menghadirkan pesawat yang dikembangkan secara mandiri, bandar udara terotomatisasi, dan sistem penjadwalan cerdas ke Dubai, perusahaan ini melakukan adaptasi dan modifikasi ekstensif untuk mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan setempat seperti suhu tinggi, kata Mao Yinian, Wakil Presiden Meituan sekaligus Presiden Keeta Drone.
Baca Juga: Layanan Penyimpanan dan Pengiriman Inovatif Dorong Logistik di China
Ekonomi ketinggian rendah, termasuk pengiriman drone dan mobil terbang (flying car), mencatatkan perkembangan yang kuat di China dalam beberapa tahun terakhir, saat banyak pemerintah setempat meluncurkan sejumlah kebijakan yang suportif untuk mengeksplorasi batasan baru dalam peningkatan konsumsi.
Meituan mulai mengeksplorasi drone untuk pengiriman lokal udara-darat tanpa hambatan tahun 2017, dan meluncurkan layanan pengiriman komersial pertamanya di pusat teknologi Shenzhen di China selatan tahun 2021.
Per Desember 2024, Keeta Drone mengoperasikan 53 rute di kota-kota besar di China, dan telah merampungkan lebih dari 400.000 pengiriman.
Baca Juga: Mobil Terbang XPENG Debut di Ajang Airshow China
Layanan ini menawarkan berbagai pilihan produk kepada pelanggan dan menjangkau berbagai lokasi, mulai dari perkantoran, area perumahan, perpustakaan, hingga objek wisata seperti Tembok Besar.
Per akhir tahun 2023, ukuran ekonomi ketinggian rendah China diperkirakan mencapai lebih dari 500 miliar Yuan (1 Yuan = Rp2.229).
Baca Juga: Menengok Pertunjukan Drone Dalam Perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur di Hong Kong
Skala ekonomi ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun Yuan tahun 2030, menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/ CAAC).
“Kami berharap, dapat mengeksplorasi lebih banyak peluang dalam ekonomi ketinggian rendah dengan membawa beragam teknologi ke pasar luar negeri, memungkinkan hasil yang saling menguntungkan antara teknologi China dan lebih banyak negara serta kawasan,” imbuh Mao. (hen/ xinhua-news.com)