Malaysia Jajaki Investasi Transportasi LRT di Batam

Delegasi Pemerintah Malaysia mengutarakan minat investasi transportasi massal modern di Marketing Center BP Batam, Senin (15/1/2024). (F. rud/ bp batam)

BATAM (Kepri.co.id) – Pemerintah Malaysia menjajaki investasi transportasi massal modern Light Rapid Transit (LRT) di Batam. Keseriusan ini, ditandai kunjungan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam di Marketing Center BP Batam, Senin (15/1/2024).

Kunjungan tersebut disambut Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan dan jajaran, serta turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kota Batam, Yusfa Hendri.

Dalam pertemuan itu, delegasi Malaysia ingin mengetahui lebih lanjut terkait perkembangan investasi LRT. Selain itu menjajaki peluang usaha bagi pelaku bisnis Malaysia khususnya sektor transportasi.

Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan, mengatakan, BP Batam sangat terbuka terkait rencana investasi dari Malaysia menyediakan transportasi massal di Kota Batam. Hal ini, sesuai komitmen Kepala BP Batam menjadikan Batam sebagai kota modern.

Pembangunan LRT ini sebagai salah satu upaya Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengurangi kemacetan dan menjadikan Batam kota yang modern. Sebab, pembangunan jalan hingga lima lajur, jika tidak diimbangi transportasi massal, akan berdampak pada kemacetan dalam beberapa tahun ke depan.

“Mereka menyampaikan kalau perkembangan Kota Batam sangat pesat. Mereka ingin mengetahui lebih jauh mengenai proses, insentif, dan peluang investasi khususnya LRT yang sudah kita rencanakan,” ujarnya.

Business Director Holistic Development Sdn Bhd, Datuk TPr Sulaiman bin Mohamed, menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan BP Batam.

“Terima kasih banyak kepada BP Batam, yang telah memberi penjelasan maklumat (aturan/ kebijakan) kepada kami, khususnya terhadap proyek LRT dan peluang investasi lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan, pihaknya terus mematangkan rencana pembangunan proyek LRT tersebut.

Saat ini, rencana pembangunan transportasi modern tersebut, sudah masuk dalam tahap penyusunan studi kelayakan yang dilakukan konsorsium dari STRIDES, Singapura.

“Jadi, saat ini masih menunggu hasil dari tim studi kelayakan,” ujar Ariastuty.

Ia menambahkan, setelah studi kelayakan ini selesai, BP Batam akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen dari studi kelayakan. Selanjutnya, dari evaluasi itu akan dilakukan penyusunan dokumen lelang. (rud)