TANJUNGPINANG (Kepri.co.id) – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas membubuhkan tanda tangan pada Pagoda Sata-Sahasra Buddha Tanjungpinang, Minggu (14/1/2024). Pagoda ini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) tertinggi di Indonesia yaitu 46,80 Meter.
Menag dalam penandatanganan prasasti itu didampingi Gubkepri Ansar Ahmad. Pagoda ini telah diresmikan pada 8 Juli 2023 lalu. Pagoda ini sangat istimewa, karena berhasil menyabet dua rekor Muri sekaligus, yakni sebagai Pagoda tertinggi di Indonesia dan Pagoda dengan ornamen keramik motif Buddha terbanyak yaitu 20.708 keping keramik motif Buddha.
Menag mengapresiasi perhatian Gubkepri, Ansar terhadap moderasi beragama di provinsi yang heterogen ini. Menurutnya, agama merupakan tonggak penting kehidupan bernegara yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Terima kasih Gubernur Kepri atas perhatiannya, terhadap moderasi beragama di Kepri. Agama merupakan tonggak penting kehidupan bernegara,” ujar Menag.
Menag mengaku senang dan takjub melihat pagoda yang megah dan indah ini. Ia berharap, pagoda ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata heritage yang dimiliki Kepri, bisa dibuka seluruh umat.
Menag juga menekankan pentingnya menjaga persaudaraan antara umat beragama di Indonesia. Ia mengatakan, perbedaan agama tidak akan bisa menghalangi rasa persaudaraan antara kita semua. Perbedaan itu kodrat dan keniscayaan yang tidak mungkin dihindari.
“Tapi, perbedaan ini yang membuat kita kuat dan saling melengkapi satu dan lainnya. Semua umat memiliki kewajiban menjaga keutuhan bangsa. Mari kita jaga sama-sama. Indonesia merdeka dengan jasa pahlawan-pahlawan dari berbagai umat,” tutur Menag.
Sementara itu, Gubkepri Ansar menyambut baik kedatangan Menag dan menyebutnya sebagai tokoh pluralis muda di Indonesia. Gubkepri mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat, yang menjaga toleransi dan moderasi beragama di Kepri.
“Selamat datang di Kepri Menag, dapat dinobatkan sebagai tokoh pluralis muda di Indonesia. Masyarakat Kepri sangat heterogen, namun belum pernah terjadi konflik horizontal. Terima kasih kepada seluruh umat yang menjaga toleransi dan moderasi beragama di Kepri,” ujar Gubkepri Ansar.
Gubkepri berharap, hadirnya pagoda ini menambah ikon pariwisata Kepri yang mulai menggeliat sejak pandemi. Ia menyampaikan beberapa program strategis dalam penguatan moderasi beragama di Kepri.
Di antaranya penguatan terhadap forum komunikasi umat beragama, yang di dalamnya termasuk agama Buddha dan berkolaborasi dalam percepatan mengawal pembangunan di Provinsi Kepri.
“Kemudian penyerahan bantuan hibah kepada rumah ibadah (termasuk vihara sebagai rumah ibadah Agama Buddha) di tujuh Kabupaten/ Kota dengan total anggaran Rp75,9 miliar tahun 2022 dan Rp94,4 miliar tahun 2023,” paparnya.
Lalu ada juga bantuan berupa dana insentif diberikan kepada tim pembinaan dan pengawasan keagaaman kabupaten/ kota Se-Provinsi Kepri terdiri guru taman pendidikan Quran (TPQ), penyuluh Non-ASN, dan pemuka agama (termasuk pemuka agama Buddha).
“Tahun 2022 dengan total anggaran Rp8 miliar untuk 8.000 penerima dan tahun 2023 mencapai Rp12,71 miliar untuk 10.592 penerima. Setiap penerima mendapatkan Rp1,2 juta, khusus untuk pemuka agama Buddha di Provinsi Kepri terdapat 57 orang penerima.
Turut hadir dalam silaturahmi ini Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepri, Mahbub Daryanto, Ketua Permabudhi Provinsi Kepri, yang juga selaku Ketua Pembina Yayasan Maitri Paramita, Hengky Suryawan, dan Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara. (hen)